
KUPANG, fortuna.press –Para Wakil Bupati dan Wakil Walikota se-provinsi Nusa Tenggara Timur selaku Ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) dalam rangka Penguatan Kelembagaan Komda Lansia Tingkat Provinsi tahun 2025 di Aula Fernandez, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Kamis, 16 Oktober 2025.
Forum yang dibuka oleh Ketua Komisi Daerah (Komda) Lanjut Usia (Lansia) Provinsi Nusa Tenggara Timur Irjen Pol (Purn) Drs. Johni Asadoma, M.Hum melalui Kepala Bapperida NTT, Dr. Alfons Theodorus, MT itu juga diisi juga dengan penandatanganan komitmen bersama para Wakil Bupati/Wakil Walikota untuk siap bersinergi mengurus para lansia di daerah masing- masing.

Pejabat yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Wakil Walikota Kupang, Wakil Bupati Kupang, Wakil Bupati Alor, Wakil Bupati TTU, Wakil Bupati Belu, Wakil Bupati TTS, Wakil Bupati Ngada, Wakil Bupati Rote Ndao, Wakil Bupati Belu, Wakil bupati Nagekeo, Wakil Bupati Manggarai dan sejumlah pejabat lain yang mewakili dari dinas/instansi terkait.
Penandatangan komitmen bersama tersebut dipimpin langsung oleh Kepal Biro Pemerintahan Setda Provinsi NTT Drs. Doris Rihi,M.Si didampingi Kepala Bapperida NTT, Dr. Alfons Theodorus, MT.
Adapun kegiatan tersebut dihadiri sekitar 250 orang peserta antara lain para Wakil Bupati/Wakil Wali Kota se- NTT selaku Ketua Komda Lansia Kabupaten/Kota, Komisaris Independen Bank NTT, Prof.Dr.Frans Gana,M.Si, Kepala Bapperida/Bappeda selaku Ketua Pelaksana dan Kepala Dinas Sosial selaku Wakil Ketua Komda Lansia serta Sekretaris Komda Lansia Kabupaten/Kota.
Hadir juga para narasumber dari pemerintah pusat antara lain dari Bappenas, Kemendagri, Kemensos, BKKBN Pusat SKALA tentang Pembelajaran dan Praktik Layanan Lansia Terpadu (LLT) dari Provinsi Yogyakarta dan Bali, Komisi IV DPRD NTT, Forkopimda, pimpinan Bank BUMN, para undangan, LSM Peduli Lansia dan Difabel.
Untuk diketahui, angka pertumbuhan Lanjut Usia (Lansia) di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin meningkat dari waktu ke waktu. Data menunjukan total lansia di NTT tahun 2024 sebanyak 549.606 ribu jiwa atau bertambah 18,678 ribu jiwa atau 3,51% dari tahun 2023.
Kondisi ini menjadi alasan bagi pemerintah daerah di semua kabupaten/kota peduli dan berjuang demi kesejatheraan urusan kelanjutusiaan.
Komisaris Indipendent Bank NTT Prof.Dr.Frans Gana, M.Si dalam laporannya sebagai Ketua Panitia Pelaksana Rakor Lansia 2025 mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun kesepahaman bersama mengenai kelembagaan Komda Lansia yang sangat strategis dan penting dalam rangka membantu pemerintah dalam bidang kelanjutusiaan menuju Lansia NTT SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif, dan Bermartabat).

Terpisah, Sekretaris Komda Lansia NTT Drs. Vincentius Medi Sera, M.Si merincikan data populasi lansia di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terus bertambah dalam lima tahun terakhir.
Pada tahun 2020 jumlah lanjut usia di NTT sebanyak 450,5 ribu jiwa; tahun 2021 sebanyak 495,4 ribu jiwa atau bertambah 44,858 ribu jiwa atau 9,95% dari tahun 2020; tahun 2022 sebanyak 511,654 ribu jiwa atau bertambah 16,2 ribu jiwa atau 3,26% dari tahun 2021; tahun 2023 sebanyak 530,928 ribu jiwa atau bertambah 19,274 ribu jiwa atau 3,76% dari tahun 2022; dan tahun 2024 sebanyak 549,606 ribu jiwa atau bertambah 18,678 ribu jiwa atau 3,51% dari tahun 2023.
Pertumbuhan jumlah populasi lansia di provinsi NTT itu linear dengan jumlah lansia secara nasional maupun regional. Pun peningkatan angka ini dari tahun ke tahun berbanding terbalik dengan angka kelahiran.

Secara nasional, jumlah lanjut usia di Indonesia pada tahun 2020 sebanyak 26,841 juta jiwa; tahun 2021 sebanyak 28,198 juta jiwa, bertambah 1,356 juta jiwa atau 5,05%; tahun 2022 sebanyak 29,660 juta jiwa, bertambah 1,461 juta jiwa atau 5,18% dari tahun sebelumnya; tahun 2023 sebanyak 30,942 juta jiwa, bertambah 1,282 juta jiwa atau 4,32%; dan tahun 2024 jumlah lanjut usia Indonesia menjadi 32,424 juta jiwa, bertambah 1,482 juta jiwa atau 4,79% dari tahun 2023. (tim/42na)