Thursday, October 23, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Ketika Alex Malo Bulu dan Yuniarti Optimis Jadi Pengusaha Kopi dan Mete Usai Bimtek Ekraf di Sumba

    Calon Barista yang sedang dilatih cara mengolah kopi sehingga menghasilkan produk yang siap menjawabi salera pasar. Foto :dok.Fortuna

    TAMBOLAKA, fortuna.press – Sejak Kamis–Sabtu, 16-18 Oktober 2025, suasana Hotel Sinar Tambolaka di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur tidak seperti biasanya. Ada 40 orang warga dari 4 desa berkumpul, belajar, dilatih dan mencoba mengolah dua produk lokal unggulan Sumba; kopi dan mete dengan inovasi terbaru. Didampingi pelatih yang profesional dan dukungan peralatan yang moderen, kopi dan mete yang tadinya hanya sebuah bahan baku itu bisa disangrai, diolah, diberikan sentuhan lebih sehingga mampu disajikan dalam varian rasa dan performa yang berbeda.

    Itulah kegiatan Pelatihan dan Bimtek pengolahan kopi dan mete yang digelar oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi NTT yang dibuka oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten SBD sekaligus Plt.Kadis Pariwisata SBD, Christofel Horo, SH, dihadiri oleh Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Disparekraf NTT Wihelm A. Hermanus,ST, MSi, para narasumber dan peserta.

    Adapun sejumlah narasumber yang hadir dan berbagi pengetahuan saat itu yakni Desiyanti Karlina Jacob selaku pengiat/pelaku Kopi; William Fangidae selaku praktisi bidang ekonomi kreatif; Mariana Noda Ngara dan Vincensia Binaisuri selaku komunitas Mete serta sejumlah profesional lainnya.

    Selama 3 hari para peserta benar-benar digembleng untuk menjadi warga desa yang kreatif. Tidak boleh melihat kopi dan mete Sumba yang berkelimpahan namun mati kreativitas. Ada proses dan sentuhan kreatif oleh tangan-tangan (barista) profesional, bisa menghasilkan produk olahan turunan yang beda rasa, kemasan hingga menjadi kopi dan mete yang bernilai lebih menjawabi salera pasar terkini.

    Selama pelatihan mereka mulai diperkenalkan teknik pengolahan pasca panen yang tepat untuk menjaga kualitas dan nilai jual produk hasil pertanian (misalnya, pengeringan, fermentasi, pengolahan menjadi produk olahan).

    Diajarkan pula teknik pengemasan yang aman untuk produk hasil pertanian, termasuk pemilihan bahan kemasan dan desain kemasan yang menarik.

    Tentu juga strategi pemasaran yang efektif, didalamnya ada analisis pasar, penentuan harga, promosi, dan distribusi produk termasuk pemasaran online dan offline. Saat itupula mereka diberitahu cara meningkatkan branding dan pengembangan produk, membangun merek produk dan mengembangkan produk baru yang inovatif dan bernilai jual tinggi.

    Satu yang penting juga bagi seorang calon pengusaha yakni soal manajemen keuangan dan usaha. Ini  jadi keterampilan dasar yang wajib dketahui mulai dari perencanaan keuangan, pencatatan keuangan, dan analisis keuangan. Mereka benar-benar didimbing tentang keterampilan dasar dalam berwirausaha, termasuk kreativitas, inovasi, dan kemampuan memecahkan masalah.

    Disparekraf Provinsi NTT menghadirkan narasumber atau instruktur dalam pelatihan itu yang adalah para ahli pada bidangnya untuk mengenal lebih tentang karakteristik/sifat dari Kopi dan Mente. Mereka berbagi tentang mengenal tanamanan sifat dari tanaman kopi dan mente, serta Apa karakteristik dan kualitas minimum yang harus dipenuhi untuk mempunyai produk yang berkualitas; Materi mengenal peralatan produksi kopi dan mente;  Materi Pengolahan Kopi dan Mente;  pun materi tentang apa dan siapa itu pengusaha, bagaimana mulai menjadi pengusaha, antara Modal atau Ide duluan?

    Menuju Wirausahawan Muda?

    Dari 40 orang warga desa itu tentu ada yang baru namun sebagianya juga adalah para pelaku UMKM yang sudah sekian waktu menggeluti usahanya namun melalui pelatihan ini seakan diperkuat semangat dan motivasinya untuk lebih sukses dan inovatif.

    Banyak dari mereka bangga, bahagia dan senang serta berharap ada kelajutan pendampingan sehingga bisa tercipta lebih banyak wirausahawan berbasis kopi dan mete.

    Alex Malo Bulu dan Yuniarti, dua dari 40 peserta kegiatan itu kepada www.fortuna.press  mengemukakan pesan dan kesan mereka selama mengikuti kegiatan tersebut.

    Mereka bahkan bersemangat menjadikan kopi dan mete SBD sebagai bahan baku yang bisa diolah menjadi produk turunan yang bernilai lebih, produktif dan juga lebih ekonomis kedepan.

    Alex Malo Bulu saat itu berterima kasih karena selama 3 hari mereka diberikan materi praktek dan pendampingan langsung tentang cara pengolahan kopi dan mete menjadi bernilai lebih.

    “Kegiatan ini sangat berkesan,  kami akan bawa pulang ilmu dari sini tetapi kami mohon tetap dukung kami agar dapat berjalan terus. Kami berharap Pemerintah Provinsi and kabupaten SBD tetap memperhatikan mendampingi kami di desa sehingga menjadi pengusaha kopi dan mete yang profesional,” ujar Alex

    Sementara Yuniarti, menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberi ruang bagi dirinya untuk mengikuti pelatihan dan berjalan lancar sampai selesai tanpa hambatan.

    “Bersyukur selama 3 hari melatih kami cara pengelolaan kopi dengan baik yang biasanya kami hanya sangrai sampai hitam dan tumbuh atau giling langsung diminum. Sekarang dengan pelatihan ternyata kita bisa melihat ada sentuhan lebih dari sisi teknik dan varian rasa sehingga lebih menguntungkan pula. Ini bagus,” ujarnya

    Yuniarti berterima kasih kepada pemerintah provinsi dan Pemkab SBD yang telah membimbing kami dari awal sampai selesai. Harapan mereka tentu dapat pula mempromosikan hasil usaha mereka agar dapat dikenal di kalangan luas

    Para peserta memproses Mete jadi bahan baku pengolahan yang siap diberi sentuhan krearifitas dan inovasi. Foto : dok.Fortuna

    Dampingan Pasca Pelatihan

    Pesan yang produktif juga dari para narasumber yang hadir dan memberikan materi, praktek dan bimbingan teknis khusus tentang pengolahan Kopi dan Mete di Sumba Barat Daya saat itu.

    “Harapan saya peserta dengan pengetahuan yang diperoleh bisa memotivasi untuk memulai usaha pengolahan kopi dan mente baik secara kelompok maupun individu sehingga bisa lebih banyak orang yang menjadi wirausaha baru di SBD,” ujar Wiliam FanggidaE salah satu narasumber kegiatan tersebut.

    Menurut FanggidaE, perlu ada tindak lanjut dari pelatihan tersebut yakni pendampingan berkelanjutan bagi peserta. Jika memungkinkan bisa memfasilitasi proses ketersediaan pasar melalui jaringan Pemda sehingga hasil pelatihan dan pendampingan bisa membantu wirausaha baru ini.

    Kabid Kepala Bidang Destinasi dan Industri Pariwisata sekaligus Ketua Panitia Bimtek, Wihelm A. Hermanus,ST, MSi mengatakan tujuan kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat desa dalam mengolah hasil pertanian/Perkebunan dalam konteks pengolahan pasca panen, pengemasan, dan pemasaran produk hasil pertanian/Perkebunan.

    Pelatihan itupula diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah produk hasil pertanian/Perkebunan melalui inovasi dan kreativitas.

    Tidak hanya menghadirkan para pemateri profesional, usai kegiatan para peserta juga mendapatkan bantuan peralatan pengolahan kopi dan mete sehingga bisa dilanjutkan menjadi unit usaha baru yang siap dikembangkan di daerah masing-masing terutama di Kota Tambolaka.

    Terimakasih Telah Memilih SBD

    Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten SBD, Christofel Horo, SH menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT yang telah memilih SBD sebagai lokus kegiatan pelatihan dimaksud.

    Dia yakin kegiatan tersebut sangat produktif untuk masyarakat kabupaten SBD dalam mengembangkan aneka potensi pertanian lokal menjadi produk turunan yang bernilai lebih dan selaras kebutuhan pasar

    Dia juga meminta para peserta untuk selanjutnya dapat menekuni usaha dan memanfaatkan bantuan peralatan yang diberikan untuk kepentingan pengembangan di unit usaha masing-masing.

    Kadis Parekraf NTT didampingi Asisten Kesra Setda SBD menyerahkan dokumen komitmen bersama membangun Ekraf NTT. Foto : dok.fortuna

    Dukung Program OVOP

    Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT Noldy Pelokilla. S.Sos, MM ketika menutup kegiatan tersebut pada Jumat, 18 Oktober 2025 berharap peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama pelatihan.

    “Saya harap UMKM dari empat desa ini bisa menjadi pionir untuk membangkitkan ekonomi kreatif di wilayahnya masing-masing,” imbaunya.

    Ekonomi kreatif, kata dia, adalah tulang punggung pembangunan di era modern, yang sangat relevan untuk Kabupaten SBD. Hal ini dikarenakan  SBD memiliki potensi besar untuk mengembangkan ekonomi kreatif, mulai dari wisata budaya, kerajinan, kuliner, hingga desain.

    Baginya Bimtek membantu para peserta untuk meningkatkan kapasitas dan kemampuan bersaing di pasar yang lebih luas. Tujuannya tentu ada kolaborasi antarpelaku ekonomi kreatif untuk menciptakan sinergi dan ekosistem yang lebih kuat di SBD terutama tujuan utama One Village One Product (OVOP) sebagaimana program unggulan pemrov NTT.

    “OVP Ini program unggulan pemerintah provinsi NTT dibawah pimpinan Gubernur Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Johni Asadoma. Kiranya kopi dan mete yang dilatih ini bisa menjadi produk yang dapat dipasarkan dan memberi peningkatan pendapatan bagi masyarakat,” tandasnya

    Noldy juga mendorongpara peserta dapat mengembangkan ketrampilan dan inovasi tersebut dalam membuka usaha baru ditempat masing-masing.

    “Tentu ada pemahaman baru tentang strategi pengemasan, branding, dan pemasaran produk; Jaringan dan potensi kolaborasi dengan pelaku usaha lain; ada motivasi dan bekal pengetahuan untuk memulai atau mengembangkan usaha ekonomi kreatif berbasis kopi dan mete, ujar Noldy

    Pelatihan serupa katanya telah digelar di Kabupaten Kupang dan Ende dengan pilihan produk yang bervariasi sesuai potensi unggulan daerah. Nanti ada lagi di kabupaten Timor Tengah Utara.

    Dia berharap, hasil dari kegiatan ini mampu memperkuat posisi kopi dan mete sebagai produk unggulan Nusa Tenggara Timur, sekaligus memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat desa. (tim/42na)

    Latest Posts

    spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.