“Saya senang bisa berada dan berbelanja disini. Tempat ini nyaman, aman serta menerapkan CHSE dan standar protokol kesehatan yang ketat” ujar Irene
Manajemen Pantai Lasiana dan Gallery Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) NTT sudah menerapkan standar pelayanan wisatawan berbasis Cleanliness, Healthy, Safety and Environmental Sustainability (CHSE)
Hal itu nampak dalam rangkaian kunjungan peserta kegiatan Simulasi Insentif Trip ke dua spot wisata itu pada Rabu,(29/9/2021).
Event yang melibatkan puluhan wartawan media cetak dan elektronik itu digelar Kementerian Pariwisata RI bersama Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) NTT melalui bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Hadir mendampingi awak media, Kabid Industri Pariwisata dan Ekonomi Krreatif Dinas Parekraf NTT, Drs. Johny Lie Rohi, Kasie Usaha Ekraf Marloan Lolang, Kasie Industri Pariwisata Froubel Nenobais serta staf Kemenpar RI, Irene dan Fransiksa.
Adapun standarisasi penerapan panduan CHSE dilakukan untuk memastikan semua destinasi wisata dan usaha jasa pariwisata memberikan layanan yang aman, nyaman, sehat dan berbasis lingkungan bagi setiap pengunjung yang mendatangi destinasi wisata maupun menghadiri sebuah pagelaran event
CHSE merupakan pedoman yang disusun bersama akademisi dan direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO) untuk pelaksanaan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) di masa pandemic covid-19
Nah beberapa lokasi yang dipilih Kemenpar RI sebagai sasaran kegiatan Simulasi Insentif Trip kali ini yakni Air Terjun Oenesu, Gua Kristal Bolok, Dekranasda NTT, Pengrajin Sasando Oebelo dan Pantai Lasiana di Kota Kupang
Di Pantai Lasiana misalnya, tim menemukan para petugas dikawasan itu telah menjalankan standar protokol kesehatan (CHSE) kepada setiap pengunjung baik yang berjalan kaki, menggunakan kendaraan roda dua maupun empat.
Sebelum memasuki lokasi pantai Lasiana, para pengunjung mendapat pemeriksaan ketat dari para petugas. Mereka wajib menggunakan masker, menjalani tes suhu, mencuci tangan di area gerbang masuk juga memastikan jumlah orang dalam setiap kendaraan yang masuk ke kawasan pantai Lasiana.
Pemandangan yang sama terlihat juga di Gallery Dekranasda NTT yang berlokasi di kawasan Kuanino Kota Kupang. Selain mendapat pelayanan ramah dari para petugas, pengunjung diwajibkan mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak ketika berada di pusat pemasaran dan showroom industry kreatif terlengkap di NTT itu
Di Gallery ini, para pengunjung diperbolehkan untuk melihat, mendokumentasikan, mendapatkan profil informasi produk-produk Ekraf unggulan asli dari provinsi NTT secara offline maupun digital.
Ada produk- produk gastronomi NTT dipamerkan secara gamblang dengan katalog yang rapih dan apik. Pengunjung dipastikan dengan mudah mendapatkan produk yang diinginkan tentu melalui pelayanan ramah dari setiap karyawan yang berbusana tenun itu
Disana juga pengunjung dapat berbelanja beragam jenis kopi unggulan NTT, aneka pangan lokal dalam berbagai ukuran dan kemasan, ada souvernier-souvernier dari tenun ikat nan cantik. Tersedia juga berbagai kosmetik berbahan dasar kelor dan ramuan khas alam NTT
Benar, sejak dikelola oleh Ketua Dekranasda NTT Ny. Julie Sutrisno Laiskodat, gallery ini seakan menjadi museum tenun ikat NTT; Anda dapat melihat dan berbelanja tenun ikat dengan aneka ragam motif persembahan semua kabupaten/kota di NTT serta bisa menyaksikan demo pembuatan produk terutama tenun ikat dikawasan itu
Ketika lelah atau ingin berstirahat sejenk, para pengunjung juga bisa menikmati anek pangan lokal di cafe yang berada dibagian kanan lokasi itu sambil bercengkrama dengan orang-orang yang anda cintai
Irene seorang pengunjung dari Jakarta mengaku sangat senang dan nyaman ketika berada di Dekranasda NTT. Baginya gallery itu sangat komplit dan menjadi pusat wisata kuliner atau gastronomi terlengkap di Kota Kupang
“Saya senang bisa berada dan berbelanja di tempat disini. Ini sebuah spot belanja yang nyaman, aman serta menerapkan CHSE dan standar protokol kesehatan yang ketat. Luar biasa sangat rekommended bagi siapapun yang ke Kupang,” katanya
Irene juga mengapresiasi manajemen Dekranasda NTT yang sangat cerdas mempromosikan aneka produk unggulan NTT melalui sajian produk ekraf dan kuliner yang beragam, penataan catalog produk yang rapih dan sangat memudahkan pelanggan.
Pengunjung lainnya Nike dan Fransiska mengaku kagum karena Dekransda NTT menyajikan produk-produk unggul dan karya tenun NTT yang sangat variatif baik motif maupun ukuran sehingga pengunjung memiliki pilihan dalam berbelanja
Mereka juga sangat terpesona dengan pelayanan yang ramah dari semua karyawan. “ Ia mereka semua ramah dan keren dengan busana motif daerahnya. Kita juga mudah cari produknya karena tertata baik, rapih dan sangat bagus,” ujarnya
Adapun dalam kunjungan ke destinasi wisata Air Terjun Oenesu, Gua Kristal dan Pengrajin Sasando, awak media bersama tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI melakukan simulasi penerapan pedoman CHSE dan mendorong para petugas di lokasi wisata itu untuk menerapkan CHSE mulai sekarang.
Untuk diketahui, sebelum menggelar kegiatan Simulasi Insentif Trip CHSE, Kemenpar juga mengadakan kegiatan Sosialisasi bagi pentahelik atau stakeholders pariwisata NTT bertempat di Palacio Ball Room Aston Hotel Kupang sehari sebelumnya.
Kegiatan itu dibuka Kadispar NTT, Dr.Drs. Zeth Sony Libing,M.Si dan dihadiri Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran – Kemenparekraf Ny. Masruroh, S.Sos, MBA juga puluhan peserta dari berbagai unsur
Masruroh pada saat itu mengharapkan melalui kegiatan sosialisasi dan simulasi panduan tersebut para stakeholders MICE di Nusa Tenggara Timur khususnya Kota Kupang, memiliki pemahaman yang sama akan pentingnya menjalankan protokol yang telah disusun dalam panduan
Dengan demikian wisatawan MICE yang akan melaksanakan kegiatan MICE nya di Kupang dapat merasa aman dan nyaman dan sektor MICE kembali siap dan mampu bangkit kembali untuk memacu pertumbuhan dan kreativitas yang lebih baik dari sebelumnya
Tujuan lain kata Masruroh yakni menjadikan Kupang sebagai destinasi MICE yang memiliki value proposition yang dapat memenangkan persaingan di dunia internasional. (tim/42na)