Friday, October 3, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Jemaat GMIT Yunus Nunumeu Soe Sukacita Bersama Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT, Bupati TTS Dikala Peresmian Gedung Gereja

    Gubernur NTT Melki Laka Lena bersalaman dengan para pendeta dan pengurus gereja. Foto : hms

    SOE, fortuna.press – Jemaat GMIT Yunus Nunumeu, Kecamatan Kota Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), bersukacita bersama Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni, Bupati Timor Tengah Selatan (TTS) Eduard Markus Lioe dan sejumlah pejabat yang hadir dalam ibadah penthabisan dan peresmian gedung gereja itu pada Senin (29/9/2025) siang.

    Sukacita itu nampak dari acara penyambutan tetamu utama dengan nyanyian dan musik dari pemusik-pemusik cilik anggota jemaaat gereja GMIT Yunus Nunumeu. Syukur dan pujian dinaikan kehadirat Tuhan karena setelah 21 tahun bergumul maka pembangunan gedung gereja tersebut rampung dan bisa dimanfaatkan oleh jemaat.

    Hadir bersama dalam sukacita tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten TTS, jajaran Forkopimda TTS, Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Ketua Majelis Klasis Soe, para Pendeta, dan tokoh masyarakat setempat

    Ketua Panitia Pembangunan, David Mbolik, dalam laporannya menuturkan bahwa gagasan awal pembangunan jemaat ini lahir pada 10 Oktober 2004 dimana sebelumnya, Jemaat Yunus Nunumeu merupakan pemekaran dari Jemaat Efata Soe.

    David mengisahkan sejarah pendirian gereja tersebut. Setelah lebih dari 21 tahun bergumul dan berjuang bersama Jemaat dengan dukungan semua pihak maka pembangunan gedung tersebut usai dan siap dipakai untuk pelayanan Jemaat.

    “Awalnya terbentuk panitia dengan Ketua Umum, Yunus Saikoko dengan total 128 orang anggota panitia yang ditahbiskan. Pada pertemuan itu juga Keluarga besar Saikoko menghibahkan tanah seluas 7.487 m² yang menjadi lokasi pembangunan Gereja. Yang saat itu diberi nama Gereja Efata Nunumeu,” jelasnya.

    Pembangunan gedung yang berukuran 25 x 40 meter dengan dua balkon di sisi kiri dan kanan serta ruang kantor di lantai bawah ini memakan waktu panjang. Sejak peletakan batu pertama pada tahun 2005 hingga rampung pada 2025, melewati 21 tahun pergumulan,” katanya.

    Pantauan media, acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Melki bersama Wakil Sekretaris Majelis Sinode GMIT, dilanjutkan dengan pengguntingan pita, pelepasan burung merpati dan pembukaan pintu gedung kebaktian.

    Persembahan musik dan lagu dari anak-anak jemaat GMIT Yunus Nunumeu. Foto : hms

    Solidaritas  Sosial, Mitra Pemerintah

    Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena dalam sambutannya saat itu menyampaikan apresiasi atas diresmikannya gedung kebaktian bagi Jemaat GMIT Yunus Nunumeu.

    “Atas nama Pemerintah Provinsi NTT, saya menyampaikan selamat kepada seluruh Jemaat GMIT Yunus Nunumeu atas selesainya pembangunan ini. Tentulah, pekerjaan besar ini tidak terjadi begitu saja, tetapi merupakan buah dari iman yang bekerja melalui kasih, semangat gotong royong, pengorbanan, dan doa yang tiada henti,” ujar Gubernur Melki.

    Baginya gereja di NTT memiliki peran strategis, bukan hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga pusat pendidikan iman, penggerak solidaritas sosial, sekaligus mitra pemerintah dalam membangun manusia seutuhnya. Gedung baru tersebut, Ia harapkan menjadi ruang hidup yang melahirkan gagasan, prakarsa, dan karya nyata demi kesejahteraan bersama.

    Ajak Kolaborasi OVOP

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengajak pihak Gereja dan pemerintah untuk memperkuat kolaborasi di dua bidang utama yakni penguatan ekonomi lokal melalui gerakan Beli NTT, program One Village One Product (OVOP), dan pengembangan NTT Mart agar produk jemaat dan desa memiliki nilai tambah serta akses pasar lebih luas.

    Selain itu, Gubernur menekankan melalui mimbar Gereja, peran edukasi masyarakat dalam peningkatan kesehatan dan penanganan stunting dapat berjalan dan dikolaborasikan dengan baik.

    “Mengatasi stunting memerlukan kolaborasi erat antara pemerintah, Gereja, dan masyarakat. Melalui mimbar Gereja, para pelayan Tuhan dapat mengingatkan jemaat tentang pentingnya gizi seimbang, kebersihan lingkungan, serta pengelolaan keuangan keluarga dengan mengurangi pengeluaran yang tidak bermanfaat, seperti rokok atau hal konsumtif lainnya yang tidak memiliki manfaat bagi keluarga,” terangnya.

    Dengan langkah ini, menurut Gubernur Melki,  tidak hanya membangun iman dan kesehatan, tetapi juga mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan kuat, yang siap membawa NTT menuju masa depan yang lebih sejahtera dan berdaya saing.

    Gubernur NTT, Ketua DPRD NTT dan Bupati TTS terlibat dalam ibadah penthabisan gereja. Foto : hms

    Kekuatan Gotong – Royong

    Pada momentum tersebut, Bupati TTS, Eduard Markus Lioe atau akrab disapa Buce Lioe menyampaikan apresiasi atas kerja keras jemaat GMIT Yunus Nunumeu.

    “Perjalanan panjang ini tentu tidak mudah, tetapi berkat kerja keras dan semangat gotong royong, hari ini kita dapat berdiri bersama menyaksikan hasil luar biasa. Dukungan dari semua pihak adalah bukti nyata bahwa semangat solidaritas masih kuat di tengah masyarakat TTS,” ujarnya.

    “Pemerintah daerah senantiasa mendukung kegiatan agama yang bertujuan membangun karakter, moral dan spiritual masyarakat,” sambungnya.

    Ia juga menyoroti masih tingginya angka stunting dan kemiskinan di TTS. Menurutnya, membangun TTS tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan dukungan dari berbagai pihak melalui kolaborasi pentahelix.

    “Karena itu, pemerintah membuka ruang bagi siapa saja untuk memberikan gagasan dan masukan dalam mengatasi berbagai persoalan demi masa depan TTS yang lebih baik ke depannya,” jelasnya. (rilis/42na)

    Latest Posts

    spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.