Fortuna

Sukacita Anak- Anak Berkebutuhan Khusus di Panti Asuhan Bhakti Luhur Sikumana Menerima Romo Dus dan Tim Kopdit BeneFactor

“Suster Yolanda bersukacita bersama teman-temannya sekian tahun mengurus dan mengasuh 26 orang anak dan remaja dengan kebutuhan khusus”

Pastor Paroki St.Fransiskus dari Asisi Kolhua Kupang dan keluarga besar Kopdit Benefactor beranjangsana ke Panti Asuhan Bhakti Luhur Sikumana Kupang, Kamis, 7 Maret 2024. Foto .dok.Fortuna

KUPANG, fortuna.press – Sebanyak 26 orang anak berkebutuhan khusus, anak terlantar dan Suster Yolanda pengelola Panti Asuhan Bhakti Luhur Sikumana Kupang bersukacita menyambut kehadiran Pastor Paroki St.Fransiskus dari Asisi Kolhua Kupang Romo Longginus Bone (Romo Dus, red) dan keluarga besar KSP Kopdit Benefactor, Kamis, 7 Maret 2024.

Adapun Panti Asuhan Bhakti Luhur didirikan oleh Kongregasi Susteran Alma, salah satu komunitas yang memiliki komitmen kemanusiaan tinggi merawat dan mengurus anak-anak terlantar serta mereka yang kurang mendapat perhatian dari orangtua dan keluarga.

Turut menemani Romo Dus Bone yakni Ketua Pelaksana DPP St. Fransiskus dari Asisi Adrianus Ceme, Penasehat DPP Anton Bele, Penasehat Kopdit Benefactor Yosep Rolle bersama 5 orang pengurus Kopdit Benefactor yakni Ketua Yudith Salassa, Wakil Ketua Pius Rasi, Sekretaris Theo Kapilawi, Bendahara Mety Wangubelen, dan Kepala Bagian Kredit  Jody Parera.

Kedatangan keluarga besar Kopdit Benefactor ini seketika membuat ruangan kecil berukuran kurang lebih 6x 6 meter itu diwarnai sukacita, terlebih karena masing-masing anak menyapa para tamu dengan cara mereka sendiri.

Keceriahan nampak diraut wajah sebagian besar mereka. Pun disana ada anak-anak yang lesu menatap tamu yang datang. Disudut ruangan ada satu anak yang sibuk dengan mainannya dan tidak peduli pada siapapun yang ada didepan dia. Maklum mereka bukan anak-anak yang sehat dan normal, mereka anak- anak berkebutuhan khusus.

Praktis Romo Dus tergerak hati, berbelas kasih. Ia menyapa satu persatu anak-anak itu. Dijabat tangannya, dipeluk, dieluas pipi dan rambutnya. Sekilas mereka merespon, menatap hampa namun umumnya mereka tetap dengan aktivitas masing-masing.

Bapa Anton Belle dan Mama Yudith Salassa Belle Ketua Kopdit Benefacfor yang coba mendekati anak-anak itu dengan penuh kasih sayang pun nampak mendapat respon yang apa adanya. Mereka diam, tatapannya kosong dan seakan tak berpengharapan.

Begitulah ekspresi anak-anak dengan kebutuhan khusus yang sulit ditebak apa maunya, apa yang mereka inginkan. Mengenal satu sama lain yang setiap hari bersama pun mereka susah apalagi melihat wajah baru. Keterbatasan fisik dan mental memang benar-benar menjadi sekat pembeda yang kasat mata tersaji saat itu.

Meski demikian, seketika ruangan itu tenang, tertib dan sepi. Kursi-kursi terisi rapih, mereka duduk berjejer saat sang gembala dan mama asuh mereka Suster Yolanda menyapa mereka dan memberi isyarat untuk berkumpul.

Suster Yolanda yang berbelas kasih itu punya cara unik memanggil, mendekati dan menjelaskan kepada anak-anak tentang situasi didepan mata. Mereka mulai perlahan datang, kumpul dan seketika mereka duduk manis dengan tertib.

Kepada Romo Dus, dan rombongan Kopdit Benefactor yang hadir, Suster Yolanda mengisahkan sekilas tentang profil Panti Asuhan Bhakti Luhur dan 26 orang penghuninya yang sebagian besar anak berkebutuhan khusus dan anak-anak terlantar.

Mereka umumnya anak-anak berkebutuhan khusus yang memang sulit ditangani oleh pengobatan normal dengan medis. Pun anak-anak itu ada yang orangtuanya masih hidup, juga ada yang sudah meninggal sehingga diserahkan khusus kepada Panti Asuhan untuk diasuh dengan penuh kasih sayang.

Dengan sukacita Suster Yoland menjelaskan pengalamannya bersama teman-temannya sekian tahun mengurus dan mengasuh 26 orang anak dan remaja dengan kebutuhan khusus. Mereka diantaranya Cerebralpalcy  4 anak, Autis 1  anak, Bayi  2  orang, Downsyndrome  5  anak, Tuna grahita 5 orang, Tuna netra 1  serta anak-anak terlantar sebanyak 8 orang.

Mereka semua diasuh dengan pola dan pendekatan khusus. Sebagian mereka mengikuti pendidikan dari para pengajar atau guru SLB dan bagi  8 orang anak terlantar mengikuti pendidikan di sekolah biasa.

Adapun dalam kunjungan itu Romo Longginus Bone mendoakan dan memberkati anak-anak. Ia juga coba menghibur anak-anak dengan permainan kecil dan bersama-sama menyanyi dan bersukacita.

Pengurus Harian Adrianus Ceme  yang hadir pada kesempatan itu tak bisa menyembunyikan perasaan sedih. Namun melihat anak-anak dengan tingkah yang lucu mengemaskan, Ia jadi semangat memberi motivasi serta berharap ada bantuan rutin dan terorganisir baik untuk anak-anak masa depan bangsa yang diasuh oleh Suster Yoland dan kawan-kawan itu.

Adapun saat itu, Keluarga Besar KSP Kopdit Benefactor melalui Ketua Pengurus Yudith Salassa Belle dan tim menyerahkan sedikit paket bantuan sembako berupa beras, mie instan, telur, kue-kue dan minuman serta pakaian layak pakai.

Rasa haru terlukis tajam dari wajah Yudith yang mencoba mendekati satu persatu anak-anak yang mengalami nasib kurang beruntung itu. Mereka anak-anak yang dikasihi Tuhan dengan cara berbeda,” ucapnya membathin

Kepada fortuna.press, Yudith Salassa mengatakan kunjungan ke panti asuhan Bakti Luhur adalah aksi spontan yang dilakukan para pengurus Kopdit Benefactor setelah berkordinasi dengan Pembina yang juga pastor paroki, para penasehat dan pengurus  harian DPP St.Fransiskus dari Asisi karena memang koperasi tersebut berada dibawah payung paroki setempat.

Bakti sosial tersebut juga merupakan cara Tuhan untuk menolong sesama, meningkatkan solidaritas juga menjadi aksi nyata dalam bulan puasa sekaligus menyambut pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Kopdit Benefactor yang akan digelar pada tanggal 11 Maret 2024 di Aula Paroki. (tim/42na)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: