Trend pertumbuhan pariwisata di Maumere kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur nampak menggembirakan dari waktu ke waktu. Angka kunjungan wisatawan ke Maumere dikabarkan terus meningkat. Data dari Dinas Pariwisata Sikka tahun 2017 menunjukan kenaikan mencapai 47.228 orang yang terdiri dari 10454 orang wisatawan asing dan 36.774 orang wisatawan nusantara. Tahun sebelumnya angka kunjungan hanya 45.115 orang. Lama tinggal wisatawan juga tekoreksi membaik. Jika tahun 2016 hanya rata-rata 1,9 hari, maka tahun 2017 sudah menjadi 2,16 hari.
Dari 10.454 orang wisatawan asing yang berkunjung ke Maumere tersebut didominasi penikmat wisata bahari dan budaya. Jumlah itu belum termasuk wisatawan nusantara yang juga sering menikmati pesona Teluk Maumere dan seni budaya kabupaten Sikka. Beberapa diantaranya tentu terpesona dengan alam, kuliner dan juga eksotika tenun ikat setempat.
Melihat trend itu maka permintaan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo (Roby Idong) kepada Dirjen Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan RI Agus H. Purnomo untuk menambah kapal-kapal bertonase kecil guna melayani wisatawan dari Maumere ke Timur maupun ke Barat hingga Riung, Reo dan Labuan Bajo bahkan ke Lembata, Alor dan Kupang dinilai sebagai sebuah langkah yang tepat.
Ketika meresmikan Kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 101 di Pelabuhan Laurentius Say Maumere belum lama ini, Bupati Roby meminta agar selain kapal penumpang Tol Luat 1200GT yang telah ada, demi kepentingan akses transportasi dan percepatan konektivitas laut dari Maumere ke arah Barat hingga Labuan Bajo, dibutuhkan beberapa unit kapal bertonase kecil. Kapal-kapal itu diperlukan dalam rangka merangsang pengembangan pariwisata di kawasan pulau Flores dan NTT pada umumnya.
Salah satu langkah untuk terus memperkenalkan Teluk Maumere dengan keindahan taman lautnya yakni menyiapkan kapal dengan jenis Fiber Glass Bottom yang bisa dipakai untuk menikmati kekayaan terumbu karang dan biota laut teluk Maumere langsung dari atas kapal. Sementara beberapa kapal lainnya untuk memenuhi kebutuhan transportasi laut dan jualan paket paket wisata FLores Adventure bagi penikmat bahari Flores dari Maumere ke Taman Luat Riung, Reo hingga Labuan Bajo.
Untuk dari Maumere ke Timur, kapal-kapal tersebut juga bisa menghubungkan Larantuka- Lembata – ALor hingga Rote dan Kota Kupang. Dengan demikian maka sebagian wilayah propinsi NTT bisa terkoneksi langsung.
“Saat duduk bersama Bapak Dirjen tadi, kami ngobrol dan saya menggambarkan kebutuhan masyarakat di pulau-pulau Kawasan Teluk Maumere. Kita butuh kehadiran tol laut juga walaupun hanya kapal motor yang ukuranya lebih kecil. Dan saya juga meminta kepada beliau, apakah mungkin ada kapal yang berlayar dari Maumere ke arah Barat. Ke Mbay, ke Riung, hingga Labuan Bajo. Kapal ini penting untuk mendukung kegiatan kepariwisataan,” kata Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutan peresmian Tol Laut KM Sabuk Nusantara 101 di Pelabuhan Laurentius Say Maumere, pekan lalu
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, Agus H. Purnomo saat itu menyatakan kesanggupannya. Bagus dan siap laksanakan,” kata Agus Pranomo sebagaimana dikutip Bupaty Roby dalam sambutannya kala itu.
Jawaban Dirjen Hubla itu lantas dijabarkan oleh KSOP Maumere, Johanes Bolo Komanireng, S.H., M.M. Dalam jumpa pers yang dilakukan di atas anjungan KM Sabuk Nusantara, Komanireng mengatakan bahwa masih ada 3 (tiga) buah kapal yang akan bermarkas di Maumere.
“Kementerian Perhubungan mengalokasikan empat buah kapal. Salah satunya adalah KM Sabuk Nusantara yang berbobot 1.200 GT ini. Sementara tiga buah kapal lain sedang disiapkan. Tapi tonasenya lebih kecil. Semuanya itu akan bermarkas di Pelabuhan Laurentius Say Maumere,” papar Komanireng di hadapan para wartawan.
Soal rute kapal itu akan menjawabi permintaan Bupati , Kumanireng mengatakan akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Bapak Bupati sudah meminta tadi, sehingga nanti diatur seperti itu,” jawab Komanireng.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sikka, Wihelmus Sirilus terpisah menjelaskan kapal Tol Laut Sabuk Nusantara 101 adalah kapal penumpang yang memiliki kapasitas 400 tempat tidur. Kapal ini akan menjadikan Pelabuhan Maumere sebagai homebased untuk melayani kota-kota pelabuhan lain di propinsi Nusa Tenggara Timur.
Adapun rute pelayaran yang akan dilayani Sabuk Nusantara 101 yakni Maumere – Larantuka – Waiwerang – Lewoleba – Balauring – Baranusa – Kalabahi – Maritain – Atapupu – Kupang, selanjutnya kembali lagi ke Maumere sesuai rute.
Selain Bupati Sikka F. Roberto Diogo, S.Sos, M.Si; kegiatan itu dihadiri Vikjen Uskup Maumere, RF Teleforus Jenti, O’Carm; Komandan KODIM 1603/Sikka, LetkolInf Sugeng Prihatin, S.Sos., M.Sc., M.Tr. Hanla; Laksa LANAL Maumere, Mayor Laut (PM) Muchsin Wibowo, S.Pd; Kepala Kejaksaan Negeri Maumere, Azman Tanjung, S.H.; Kepala KSOP Maumere, Johanes Bolo Komanireng, S.H., M.M.; dan Kepala Dinas Perhubungan Kabupatens Sikka, WihelmusSirilus, S.Sos, M.Si beserta sejumlah pimpinan perangkat daerah Kabupaten Sikka. (Humas Pemkab Sikka/tim/42na/)