“Yang pasti lama tempuh 1 jam lebih tidak membuat anda merasa lelah karena disuguhi beberapa spot menarik diantara pantai teluk Kabola dan tebing nan eksotik”
KALABAHI, fortuna.press – Alamnya Lestari Orangnya Ramah (ALOR) menjadi tagline sekaligus branding promosi pariwisata terbaik dalam memperkenalkan daerah pemilik alam bawah laut terbaik di dunia itu.
Salah satu objek dan daya tarik wisata (ODTW) yang kini mulai menggeliat kepermukaan dan sering dikunjungi wisatawan yakni situs rumah adat Makainwat di desa Probur, Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) kabupaten Alor, provinsi Nusa Tenggara Timur.
Harus diakui, desa Probur memiliki segudang potensi budaya yang masih asli dan penuh mistis. Di rumah adat Makainwat misalnya, masih tersimpan lima moko (nekara) pusaka dan sebuah pedang yang dilarang untuk dikeluarkan dari hulunya.
Rumah adat itu dijaga dan dirawat oleh pewaris dari Keluarga Loban bernama Yori Loban bersama keluarganya.
Ketika dikunjungi media ini Rabu (21/2/2024), Yori berbagi cerita tentang profil rumah adat Makainwat dan nilai magis yang masih tersimpan didalamnya.
Memang, untuk mencapai desa ini tidaklah mudah namun menyenangkan. Para pengunjung harus melewati rute panjang dari Kalabahi, Ibukota kabupaten Alor guna menjangkau spot wisata budaya ini.
Anda disarankan menggunakan kendaraan dengan rute Kalabahi-Lola dan mendaki Kampung Habolat, di Desa Probur Utara. Pastinya tidak terasa amat letih karena akses jalan hotmix, mengintari hutan dan gunung dengan panorama yang mengagumkan. Anda juga pasti disuguhi pesona alam yang masih hijau serta hawa perkampungan yang sejuk.
Yang pasti lama tempuh 1 jam lebih, tidak membuat anda merasa lelah karena disuguhi beberapa spot menarik diantara pantai teluk Kabola dan tebing menjulang dengan bebatuan yang seperti tertata alam. Indah dan menakjubkan hingga mengantar anda memasuki desa Probur.
Di desa ini suasana terasa lebih tenang dan anda boleh menikmati pesonanya tanpa harus punya ekspresi berlebihan. Desa ini konon pernah dijabat oleh Alm. Thomas Loban sejak masa-masa merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Seketika, mata anda pasti tertuju pada Pigura Bung Karno dan Bung Hatta di aula sederhana berdinding bambu desa tersebut. Pigura ini menggambarkan bahwa dari dulu ada ruang untuk bermusyawarah dalam rangka mengambil keputusan untuk sebuah kepentingan banyak orang.
Bersyukurlah, kedatangan kami saat itu langsung bisa bertemu dengan sang pewaris tahta di rumah adat Makainwat, bapak Yori Loban. Tanpa basa basih usai menikmati alam sekitar rumah adat, kamipun langsung berdiskusi dengan Yori.
Menurut Yori, rumah adat itu masih menyisahkan lima moko pusaka yang diyakini berasal dari alam atau tanah dan tidak digunakan secara sembarangan, hanyalah boleh dalam sebuah ritual adat. Mendokumentasikan pun tak diperbolehkan, pengunung hanya diperbolehkan melihat langsung.
Meski adalah barang pusaka yang tidak untuk dijual belikan, nilai lima moko itu setara dengan membelis kurang lebih lima orang perempuan sebagai penghargaan.
Demikian pula sebuah pedang berkepala naga tidak untuk dibuka, tapi untuk disimpan saja, pedang itu memiliki sejarah panjang dari kehidupan suku-suku klon.
Fortuna.press juga sempat mengunjungi rumah Mantan Kepala Desa Thomas Loban. Ia pun berkisah bahwa semasa hidupnya sudah berpesan kepada anak dan cucunya agar rumah yang terbuat dari ramuan pohon dan anyaman bamboo itu tidak boleh dirombak, meskipun anak cucu bisa saja membangunnya dengan konstruksi modern.
Sayangnya untuk menggali lebih dalam tulisan sejarah pemerintahan dan adat masih belum bisa, karena belum ditulis secara baik dan nara sumbernya belum berkesempatan.
Desa Probur masih menyimpan budaya asli yang disimbolkan dengan rumah adat berbentuk panggung dan memiliki dua kamar yang berbeda dengan rumah adat orang Alor umumnya berbentuk tingkat seperti rumah paying.
Situs ini perlu dillindungi dan dibaharui oleh pemerintah dalam hal ini Dinas Kebudayaan agar tidak punah. Meskipun begitu, berkunjung ke lokasi ini bisa menjadi nilai tambah akan kearifan lokal yang ada di suku-suku terpencil seperti dipedalaman Probur ini. (Geby Tang/42na).