“Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia dan mengapresiasi karya anak bangsa dengan berbelanja produk-produk dalam negeri,”

ATAMBUA, fortuna.press – Kapolres Belu, AKBP Richo Nataldo Devallas Simanjuntak, S.I.K menjadi pembina upacara bendera di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Santo Yosef Nenuk. Senin (04/09/23).
Dalam amanatnya Kapolres Belu mengatakan upacara bendera merupakan salah satu media untuk membina kepribadian dan karakter sebagai warga negara yang baik sesuai dengan ideologi yaitu Pancasila dan Konstitusi Indonesia yaitu UUD 1945.
Menurutnya, upacara juga sebagai media untuk menghormati para pejuang dan pahlawan bangsa Indonesia yang telah gugur demi memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan NKRI tercinta.
Pada kesempatan yang berbahagia itu, Ia menyampaikan beberapa hal tentang pentingnya cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari dan wawasan kebangsaan serta peranan pemilih pemula atau milenial pada pemilu tahun 2024.
Ada beberapa sikap cinta tanah air yang perlu kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari diantaranya bersemangat dalam mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan, semangat dalam mengikuti upacara, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mewujudkan Ketertiban dan ketenteraman di lingkungan sekitar.
“Belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia dan mengapresiasi karya anak bangsa dengan berbelanja produk-produk dalam negeri,” pesan Kapolres Belu pada upacara bendera di STM Nenuk
Dikatakan, saat ini Polri sementara melaksanakan operasi bina turangga karuna, dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan.
Seperti yang kita ketahui bahwa di wilayah kita masih terjadi kasus pembakaran hutan baik sengaja maupun tidak sengaja.
Terkadang salah satu faktor utamanya adalah ketika warga ingin membuka lahan baru dengan cara dibakar kemudian api tidak diawasi sehingga menyebabkan kebakaran.
“Karena itu harus menjadi perhatian kita bersama baik sebagai anak sekolah, pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam mengantisipasi dan menanggulangi kebakaran hutan,” pinta Richo.
Pelaksanaan operasi ini, lanjut dia, mengedepankan upaya pencegahan dan penanggulangan dan tentunya juga apabila ditemukan pelanggaran atau tindak pidana maka langkah penegakan hukum akan dilaksanakan.
Tentunya sinergitas stakeholder terkait dan bersama-sama masyarakat harus lebih dipotimalkan dalam segala upaya pencegahan dan penanggulangan setiap potensi kebakaran hutan agar wilayah kabupaten Belu dapat bebas dari kebakaran hutan dan lahan.
“Kita bekerjasama bergotong bersama masyarakat untuk mencegah tidak terjadinya kebakaran hutan di kabupaten Belu,” ungkapnya.
Dikatakan untuk tingkat kebakaran hutan dan lahan di kabupaten Belu, cukup tinggi mengingat saat ini badai el nino ini terjadi dimana-mana sehingga mudah terjadi kebakaran.
Antisipasinya, lanjutnya, kami bersama warga masyarakat saling tolong menolong seperti beri informasi apabila terjadi kebakaran kita bersama-sama berusaha memadamkan kebakaran hutan, lahan, ladang maupun kebun.
“Untuk itu, kepada masyarakat agar masyarakat tidak melakukan pembakaran hutan,” pintanya.

Sementara Kepala Sekolah STM Nenuk, Pater Yakobus Soro Loe, SVD mengatakan dari pihak gereja itu sudah jelas sudah menghimbau kita terutama dalam integritas of creation dimana sudah jelas kita harus bertanggung jawab atas keutuhan alam ciptaan.
Menurutnya salah satu yang harus kita perhatikan itu adalah soal kebakaran, karena kebakaran terjadi dimana-mana dan akar kemiskinan justru terletak pada itu.
“Karena itu kita harus mengamankan himbauan gereja integritas of creation,” ungkap Pastor asal Wetear Lahurus ini.
Paus sudah meninjau tentang Laudato se, Laudato Se itu kita harus menjaga keutuhan alam ini salah satunya adalah dengan tidak membakar hutan.
” Karena itu harus menjadi perhatian dan tanggung jawab semua elemen masyarakat termasuk warga sekolah seperti kami di STM Nenuk ini,” tutupnya. (Agus Kefi/42na)