Pantai Oetune di Kecamatan Kualin kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur menjadi tujuan wisata favorit dalam liburan Lebaran tahun ini. Setidaknya hal ini terlihat dari tumpahan pengunjung dalam sepekan terakhir. Mereka terus membanjiri pantai yang populer karena ombak dan eksotika pasir putihnya itu.
Fortuna yang mengunjungi Pantai Oetune pada Kamis, 6 Juni 2019 menyaksikan tingginya minat wisatawan yang mendatangi lokasi itu. Ratusan mobil mewah, mobil pikap dan sepeda motor tumah ruah di parkiran. Di pos masuk kawasan itu juga terjadi antrian kendaraan yang tidak sedikit.

Dari 19 unit gazebo (lopo) yang dibangun Pemda Kabupaten TTS nampak padat diisi pengunjung untuk sekedar melepas penat dan bersendagurau dengan sanak famili. Sementara itu ratusan orang lainnya tumpah ruah dibibir pantai.
Deruan ombak lepas pantai Selatan yang dhasyat tidak mengurangi antusiasme pengunjung untuk melakukan aktivitas mandi, bermain ombak, berolahraga, dan tentu berselfie ria. Banyak anak-anak usia sekolah bahkan memanfaatkan waktu liburan itu untuk bermain bola dan bercengkrama dengan pasir di pantai yang eksotis itu.
Daya tarik utama Oetune berupa pesona ombak, bentangan pasir putih yang panjang dan lingkungan sekitarnya yang berkarakter itu mampu memikat pengunjung kelas menengah keatas. Mereka didominasi berasal dari Kupang dan tamu luar NTT. Terpantau banyak mobil mewah memadati areal parkiran. Mereka rela duduk lesehan dibawah pohon lontar dan beberapa ruang terbuka karena tidak kebagian tempat duduk di Gazebo.
“Benar-benar jadi pilihan. Tidak cape-cape menempuh perjalanan ratusan kilo dari Kupang kesini. Pantainya bersih, tertata baik dan memang indah,” papar Sulaiman seorang pengunjung asal Bima yang datang ke Oetune bersama keluarganya.
Sulaiman berujar kalau selama ini dia sudah pernah mendengar soal keindahan pantai itu terutama ombak dan pasir putihnya, namun belum ada waktu yang pas karena dia harus bekerja. “Kebetulan pas lebaran saya ajak semua keluarga berkunjung kesini,”ungkapnya lagi.
Tinggi arus kunjungan ke Pantai Oetune juga memberi manfaat ekonomi yang besar bagi warga sekitar. Ny.Eva seorang pedagang kaki lima yang berjualan dilokasi itu mengaku sangat senang karena hampir seminggu liburan Lebaran, usaha dagangannya laku keras dan ramai dibeli pengunjung.
“Senang pak, sudah 6 hari sejak hari Sabtu lalu ribuan pengunjung datang kesini. Dagangan kami laku. Hari lain juga banyak tetapi tidak seperti ini,’ ungkap Eva yan berjualan makan ringan dan buah kelapa muda itu.

Meski Demikian, Ia mengeluh karena belum adanya sambungan listrik langsung ke lokasi pantai sehingga dia masih jualan dirumah gedek yang kurang nyaman. Padahal ia berencana membuka usaha jualan makanan dan minuman yang lebih baik kalau instalasi listrik yang sudah dipasang itu alirannya tersambungkan.
Apalagi katanya los kuliner, los jualan yang standar dan semua fasilitias itu sudah dibangun dari tahun lalu. Bila tidak dipakai karena ketiadaan listrik dikuatirkan bisa jadi mubazir,”ungkapnya
Karyawisata Mahasiswa dan Ketiadaan Listrik
Lebaran hari kedua tangal 6 Juni 2019 menjadi kesempatan terbaik bagi sejumlah kelompok mahasiswa untuk melakukan karya wisata. Selain menikmati pesona pantai Oetuna yang membahana itu, para mahasiwa juga melakukan studi khusus untuk mengamati kesiapan destinasi wisata Oetune. Mereka ingin membuat beberapa tulisan tentang profil destinasi pantai itu.

Kami memang tujuannya pesiar kesini, tetapi juga sekalian melihat kesiapan destinasi wisata Oetune untuk dibuatkan dalam satu tulisan terkait daya tarik wisata dan kesiapan fasilitas pendukung di lokasi ini. Kita senang karena hampir semua fasilitas ternyata sudah dibangun pemerintah kabupaten TTS,”ungkap Amsila seorang mahasiswi jurusan pariwisata di Kupang tersebut
Kendati memuji daya tarik wisata dan dukungan infrastuktur di pantai Oetune, Amsila juga menyayangkan kalau banyak fasilitas yang dibangun tersebut belum dipakai karena ketiadaan aliran listrik.

“iya Fasilitas lopo bagus, MCK bagus, cotaage, ada ruang ganti, ruang doa bagi pengunjung, coffee shop dan gallery kuliner yang megah tetapi belum berfungsi karena listriknya belum dialirkan ke lokasi. Sayang sekali masyrakat masih jualan di lapak-lapak yang sangat sederhana dan tidak higienis,” ungkapnya.
Pemda Terus Berkoordinasi Dengan PLN
Pemerintah Kabupaten TTS berkomitmen menata Oetune jadi destinasi prioritas dan unggulan. Kepala Dinas Pariwisata TTS, Yosias T.Tallo ketika dikonfimasi Fortuna (7/6) mengatakan pemerintah sudah melengkapi areal itu dengan fasilitas yang hampir sempurna. Tujuannya memberi pelayanan prima dan rasa anyaman bagi pengunjung ketika berkunjung dan menikmati pesona wisata di Pantai Oetune.
Satu kandala yang kini masih dihadapi pemerintah yakni belum tersambungnya aliran listrik meski proses instalasi jaringan sudah masuk hingga ke kawasan Oetune. Meski bertahap, koordinasi dengan pihka PLN terus dintensifkan pemerintah.
Dia Berharap dalam waktu dekat aliran listrik segera tersambungkan sehingga semua layanan kebutuhan wisatawan di Oetune bisa lebih memadai dan warga sekitar juga bisa merasakan langsung hadirnya sebuah destinasi wisata standar yang dibangun pemerintah untuk menopang usaha ekonomi setempat.
“Ini Juga Komitmen Bapak Bupati dan Wakil Bupati TTS. Memang semua fasilitas hampir lengkap. Kita inginkan Oetune menjadi pilot project penataan sebuah destinasi. Kami terus berkordinasi dengan harapan aliran listrik segera masuk. Dengan demikian suasana layaknya sebuah destinasi wisata unggulan bisa juga dirasakan di Pantai Oetune. Kita harapkan dalam waktu dekat. Mohon dukungan semua pihak ya,”ungkap Tallo singkat.
Untuk diketahui, pantai Oetune merupakan satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten TTS. Pantai ini bisa dijangkau dari Kupang Ibukota Propinsi NTT selama kurang lebih 3 jam atau sekitar 1,5 jam dari SoE Ibukota Kabupaten TTS.
Akses jalan hingga ke Pantai Oetune sangat memadai hotmiks dan dipastikan nyaman menyenangkan dengan semua jenis kendaraan.
Benar bahwa Oetune punya daya tarik wisata yang sangat kuat dan memang indah. Kalau ditata dengan serius, dijaga kebersihannya maka bisa menjadi pantai terbaik di Nusa Tenggara Timur. Letaknya yang tak jauh dari Kupang ibukota propisi NTT menjadi alasan mengapa pantai itu harus dikelola secara profesional dan menjadi sumber PAD dan peningkatan ekonomi rakyat sekitar.
Hanya perlu selangkah lagi. Profesionalisme mengelola pantai Oetune jadi harapan semua orang. Daya tarik sudah sangat oke dan sangat memikat. Tinggal aspek pelayanan, penataan kebersihan dan kalau bisa dikelola oleh Tim yang benar-benar profesional. (tim/42na)