“Saya berharap dukungan permodalan yang lebih besar lagi untuk pengembangan dan perluasan areal usaha jagung diawal tahun ini,” Ibu Marwah

DOMPU, fortuna.press – Kabar baik datang dari kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski baru memasuki musim hujan, petani di daerah ini sudah berhasil panen jagung perdana 3 ton lebih dengan dukungan pembiayaan dari KSP Kopdit Pintu Air.
Rezeki ini dialami Ibu Marwah, salah satu anggota KSP Kopdit Pintu Air Cabang Dompu yang rela membuka lahan baru untuk mengembangkan usaha ekonomi produktif berupa jagung.
Harus diakui, semangat yang tinggi dari Ibu Marwah ini belum sepadan dengan ketersediaan dana untuk persiapan lahan, pembelian bibit dan juga pemupukan.
Beruntung, dia sudah resmi menjadi anggota resmi KSP Kopdit Pintu Air sehingga niat untuk mengembangkan jagung tersebut terjawab setelah mengakses produk pinjaman berbunga murah bagi anggota untuk pengembangan sektor riil pertanian dan UMKM.
Kepada fortuna.press, Ibu Marwah mengakui bahwa lahan miliknya itu memang sudah sering dikembangkan tanaman jagung karena merupakan salah produk unggulan yang dikerjakan petani Dompu pada umumnya.
Karena keterbatasan biaya maka selama ini Ia tidak berani memperluas lahan garapan. Lahan yang luas itu hanya dikerjakan semampunya saja.
Karena sudah menjadi anggota aktif Kopdit Pintu Air maka kali ini Ibu Marwah berusaha melakukan pinjaman pertama senilai Rp 10 juta untuk pengembangan usaha jagung.
Terbukti dengan usaha itu, ia dapat mengembalikan pinjaman dengan dengan lancar dan tepat waktu karena panennya melimpah.
‘Saya pinjam pertama Rp 10 juta hanya dalam 6 bulan lunas karena usaha ini lancar dan saya fokus. Hasilnya 3 ton lebih. Sekarang mau pinjam lagi Rp 30 juta untuk pengembangan usaha yang sama dan perluasan lahan garapan karena usaha ini menjanjikan,’ katanya.
Adapun dari modal awal Rp 10 juta, Ibu Marwah menggunakan untuk sedikit kebutuhannya dan juga fokus mengembangkan usaha jagung dengan hasil panen 3 ton lebih.
Adapun hasil penjualan jagung tersebut digunakan untuk investasi jangka panjang seperti beli tanah (sawah dan ladang). Dari tanah itu kemudian digarap lagi untuk menanam padi dan jagung.
Nah, melihat semangat dan kreatifitas ibu muda itu, maka Komite dan Manajemen KSP Pintu Air Cabang Dompu kompak mengunjungi Ibu Marwah langsung di kebun jagungnnya saat panen berlangsung.
Kunjungan itu dilakukan oleh Manager KSP Kopdit Pintu Air Cabang Dompu Abdulrahman Nau dan Staf Komite Ibu Nur Leila. Keduanya begitu terkagum melihat kegigihan Ibu Marwah yang berjuang total mengembangkan usaha jagung dilokasi itu.
Abdulrahman saat itu mengatakan kujungan tersebut guna mamantau langsung aktifitas Ibu Marwah dengan profesi sebagai petani yang sedang memanen hasil jagung yang ditaman sejak 4 bulan lalu di lahah persawahan miliknya.
Menurut Abdulrahman, ibu Marwah adalah sosok petani tulen yang patut diteladani karena kegigihan dan semangatnya berjuang untuk menafkai hidup dan keluarganya melalui usaha pertanian seperti jagung.
Tidak hanya itu, Ibu Marwah juga katanya adalah tipe anggota KSP Kopdit Pintu Air yang sangat aktif dan tertib dalam mengelola dana pinjaman dari koperasi dan benar-benar fokus untuk mengembangkan usaha sehingga selalu tepat waktu dalam mengembalikan kewajibannya.
Abdulrahman dan Nur Leyla kala itu memberikan motivasi kepada Ibu Marwah untuk lebih giat bekerja sehingga usahanya bisa lebih sukses kedepan.
Keteladanan ibu Marwah ini sejatinya menjadi contoh bagi wanita-wanita Indonesia dalam bekerja dengan fokus dan yakin pada tujuan dan hasilnya. Apapun jenis usaha, apabila dikerjakan dengan benar melalui bantuan sesama maka berkah itu pasti didapatkan.
Sementara Ibu Marwah menyampaikan terima kasih kepada Kopdit Pintu Air, karena manfaatnya betul-betul sudah dirasakam seperti memberikan modal usaha untuk tanam jagung dan padi.
Dia berharap diberi dukungan permodalan yang lebih besar lagi untuk pengembangan dan perluasan areal usaha jagung diawal tahun ini.

Pusat Pengembangan Jagung
Harus diketahui, jagung merupakan salah satu komoditas unggulan dari Kabupaten Dompu. Daerah ini merupakan salah satu pusat pengembangan jagung di Indonesia.
Produksi jagung Kabupaten Dompu masuk tiga besar daerah dengan produksi tertinggi di NTB. Potensi jagung dengan ketersediaan alam yang memadai sangat cocok memanfaatkan teknologi dalam rangka membantu petani untuk meningkatkan produksi, menekan biaya dan menjaga lingkungan.
Wakil Ketua Kadin Indonesia, Prof Dr Hermanto Siregar pada acara peluncuran benih jagung bioteknologi di So Mada Jumba Desa Banggo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu menyampaikan, kekagumannya dengan potensi lahan yang dimiliki Kabupaten Dompu untuk pengembangan jagung.
Produksi jagung Kabupaten Dompu, bahkan ikut memberi kontribusi dalam ketahanan pangan nasional. Karena Dompu termasuk daerah yang mempelopori produksi jagung secara massal dan kini diikuti daerah lain. “Dulu Indonesia termasuk negara yang mengimport jagung, sekarang termasuk melakukan eksport dari kelebihan kebutuhan dalam negeri,” jelasnya.
Kadin, katan Prof Dr Hermanto Siregar, mensuport penuh atas pencapaian ini. Karena ujungnya dapat mewujudkan ketahanan pangan, dan ketahanan pangan menjadi wadah bagi kesejahteraan petani. Kalau jagung kurang, maka pakan untuk ayam dan lainnya juga terbatas. Sehingga harga naik, dan akan terjadi inflasi.
“Menanam jagung tidak hanya memberi kesejahteraan, tapi juga ikut meningkatkan kesehatan masyarakat. Karena akan memberi cukup protein. Begitu pentingnya pangan dalam sistem rantai kebutuhan kita,” katanya
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, L. Mirza Amir Hamzah pada acara peluncuran benih jagung bioteknologi di So Mada Jumba Desa Banggo Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu beberapa waktu lalu menyampaikan, produksi jagung Dompu masuk tiga besar penyumbang produksi jagung terbesar di NTB.
Dari 2,3 juta ton jagung pipilan kering NTB tahun 2022, sebanyak 480 ribu ton jagung pipilan dari Kabupaten Dompu. Di tahun 2023 hingga Juli, dari 1,8 juta ton jagung pipilan kering produksi NTB, sebanyak 353 ribu ton diproduksi dari Kabupaten Dompu.
Dengan sistem kemitraan cloos look oleh PT Bayer dengan petani akan memberikan kemudahan dan kepastian pasar bagi jagung yang diproduksi. Karena para petani dilakukan pendampingan sejak pengolahan lahan hingga pemasarannya. Bibit jagung yang memanfaatkan bibit bioteknologi juga menekan biaya produksi, meningkatkan produksi, dan menjaga kelangsungan alam, sehingga akan menjadi percontohan bagi petani di Indonesia dan NTB khususnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Dompu, Muhammad Syahroni, SP, MM secara terpisah mengatakan, apresiasinya dan bangganya karena Dompu menjadi daerah demplot bibit jagung bioteknologi. Karena petani bisa langsung belajar dan mempraktikkan sistem budidaya jagung dengan benih jagung bioteknologi. Sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan petani jagung terkait tingginya biaya. Petani akan mendapatkan keuntungan lebih besar,” katanya. (Tim/42na/berbagai sumber)