Saturday, November 8, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Sinergi Gereja dan Pemerintah Bangun Karakter dan Pendidikan Keluarga Bentengi Tantangan Sosial

    Gubernur NTT Melki Laka Lena ketika membuka Persidangan Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) NTT Tahun 2025 di Aula GMIT Center, pada Selasa (28/10/2025).

    KUPANG, fortuna.press – Fenomena sosial ekonomi politik hari-hari ini membutuhkan benteng pertahanan dan karakter generasi bangsa yang kuat.

    Untuknya, diperlukan sinergi lintas stakeholders terutama antara pemerintah dan gereja dalam membangun karakter dan pendidikan keluarga di tengah berbagai tantangan sosial yang dihadapi masyarakat saat ini.

    “Pertemuan ini penting agar seluruh Gereja di bawah PGI bersama pemerintah dapat bersinergi dalam setiap agenda pembangunan di NTT,” ujar Gubernur Melki ketika membuka Persidangan Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) NTT Tahun 2025 di Aula GMIT Center, pada Selasa (28/10/2025).

    Hadir saat itu Ketua DPRD NTT, Emilia Nomleni, Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Ketua Majelis Sinode GMIT Pdt. Samuel Pandie, Kepala Biro Hukum Setda Provinsi NTT, Odermaks Sombu, utusan sinode denominasi, dan perwakilan lembaga mitra.

    Gubernur Melki saat itu mengajak gereja dan pemerintah sersinergi bangun kKarakter generasi muda NTT.

    Melki menyebut bahwa gereja memiliki peran strategis dalam menumbuhkan nilai-nilai moral dan spiritual masyarakat.

    Ia mencontohkan kolaborasi antara Sinode GMIT dan Bank Indonesia Perwakilan NTT dalam menghadirkan GG Mart, sebagai bentuk kerja sama nyata yang memberdayakan ekonomi umat.

    Ia juga menyinggung program unggulan Pemprov NTT One Village One Product (OVOP) yang terus didorong untuk menggerakkan ekonomi desa berbasis potensi lokal.

    “Kami mengapresiasi Gereja yang turut mendorong umatnya mencintai produk lokal dan membangun ekonomi yang berkeadilan serta berkelanjutan,” jelas Gubernur.

    Jam Belajar Anak

    Dalam kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengungkapkan rencana penerbitan Peraturan Gubernur tentang Jam Belajar Anak di Rumah, sebagai bagian dari upaya memperkuat pendidikan karakter di keluarga.

    Dijelaskan, kebijakan itu mendorong setiap keluarga meluangkan waktu antara pukul 17.30–19.00 WITA untuk belajar, beribadah, dan berkumpul bersama.

    “Pendidikan harus dimulai dari rumah, didukung oleh Gereja, Sekolah, dan seluruh pihak terkait. Nilai-nilai moral dan kasih Kristus harus kembali menjadi fondasi utama pendidikan di NTT,” tegasnya.

    Menurutnya, Sidang Wilayah PGIW NTT Tahun 2025 menjadi wadah penting untuk memperkuat pelayanan umat, mengevaluasi program, serta menyusun arah pelayanan lima tahun ke depan.

    Pembangunan katanya tidak hanya berfokus pada infrastruktur dan kebijakan anggaran, tetapi juga pembangunan moral dan spiritual masyarakat.

    Dia berharap Gereja semakin aktif terlibat dalam isu-isu sosial seperti penanggulangan kemiskinan, perlindungan anak dan perempuan, literasi digital, serta pelestarian lingkungan.

    Sidang ini katanya menjadi momentum refleksi bersama agar gereja tetap menjadi suara di ruang publik, yang mengingatkan, mengarahkan, dan menginspirasi masyarakat dalam semangat kasih dan kebenaran Kristus.

    Dampak Bagi Masyrakat NTT
    Ketua PGWI NTT, Pdt. Merry Kilomon dalam sambutannya menyebut PGWI beranggotakan 20 Gereja di NTT.

    Ia mengatakan persidangan ini turut membahas sejumlah isu-isu penting sehingga dirinya berharap agar melalui diskusi yang diikuti oleh seluruh anggota PGWI dapat memberi dampak positif bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.

    Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Sigit Prayono, turut memberikan apresiasi terhadap semangat Oikumene di NTT. Ia menegaskan komitmen LAI untuk terus menghadirkan firman Tuhan hingga ke pelosok negeri.

    “Setiap tahun kami membagikan sekitar 155 ribu Alkitab ke berbagai daerah, termasuk 6.000 eksemplar ke wilayah Oecusse. Kami juga melayani umat di Timor Leste dan tengah menyusun Alkitab dalam bahasa Tetun,” ungkapnya.

    Untuk diketahui, Sidang Wilayah PGIW NTT Tahun 2025 ini dilaksanakan selama 2 hari pada Selasa, (28/10/2025) hingga Rabu, (29/10/2025). (rilis/42na)

    Latest Posts

    spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.