
KUPANG, fortuna.press – Satu terobosan keren dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparkraf) Provinsi NTT dalam memotivasi, memfasilitasi dan mendorong tumbuhnya Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah ini.
Betapa tidak, usai menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Pelatihan bagi puluhan pelaku UMKM di Lelogama Kabupaten Kupang dan Koanara Moni Kabupaten Ende, Disparekraf NTT langsung bergerak cepat menghadirkan Pojok Ekraf untuk membantu pemasaran produk-produk unggulan yang dihasilkan warga.
Tidak tanggung-tanggung, begitu mendapat persetujuan Kepala Dinas Parekraf NTT Noldy Pellokila, Kabid Ekraf Johni Lie Rohi dan stafnya Marloan Lolang langsung menghadirkan etalase promosi produk ekraf di lantai 1 Disparekraf NTT di Jalan Frans Seda, Kota Kupang.
Pojok Ekraf ini dimaksudkan sebagai media promosi aneka produk UMKM NTT binaan Disparekraf baik secara offline maupun online lewat Tourism Information Centre (TIC) yang ada di bidang pemasaran.
“Pojok Kreatif Dsiparekraf ini menjadi etalase pemasaran offline dan online aneka industri Ekraf khas Nusa Tenggara Timur para mitra binaan yang selama ini mendapatkan dukungan dalam bentuk Bimtek langsung dari Dispakreraf NTT,” ujar Kadis Parekraf NTT Noldy Pellokila melalui staf Bidang Ekraf, Marloan Lolang kepada fortuna.press, Jumat,25 Juli 2025.
Dikatakan aneka produk berupa kuliner, souvernier dan juga UMKM dari bahan baku kopi, jahe, kunyit dan sebagainya bisa dibeli ataupun dicicipi langsung pada setiap hari kerja di front office lantai I kantor Disparekraf NTT.
Tidak hanya itu, Pojok Ekraf ini juga memberi ruang kepada pelaku UMKM untuk melakukan perform/demo pengolahan produk secara langsung dari para pelaku usaha yang bisa disaksikan pengunjung ketika berbelanja dan menikmati suguhan makanan dan minuman ditemani live music di gallery tersebut.
Adapun Performe live tersebut digelar secara tematik dan bergantian seminggu sekali pada hari Jumat mulai pukul 08.00 – 16.30 WITA.
”Live perform ini bisa seminggu sekali dengan penampilan produk yang berbeda, pengunjung, tamu kantor, wisatawan, silakan bergabung dan berbelanja sambil menikmati live music khusus pada hari Jumat full day,” kata Marloan.
Nantinya Pojok Ekraf ini kedepan katanya akan menjadi Pojok Exotic NTT yang turut membantu memasarkan lebih banyak dan beragam produk Ekraf dari semua kabupaten/kota di NTT.
Kadis Parekraf Noldy Pellokila menjelaskan Pojok Ekraf tersebut juga sebagai terobosan nyata yang bisa dilakukan Disparekraf sekaligus mendukung program Gubernur NTT dan Wakil Gubernur NTT yang lagi digenjot saat ini yakni One Village One Product (OVOP) – satu desa satu produk unggulan.

Bimtek di 9 Kabupaten, 40 Orang/Kabupaten
Kadis Parekraf Noldy Pellokila juga menjelaskan bahwa selama tahun 2025, ada 9 lokasi kabupaten yang menjadi sasaran program Bimtek Ekraf bagi para pelaku UMKM dengan target bidikan produk yang beragam.
Kesembilan kabapaten tersebut antara lain Kabupaten Kupang, Kabupaten Ende, Flores Timur, Manggarai, Timor Tengah Utara, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.
Setiap kegiatan Bimtek, ada 40 orang peserta dari 4 desa/kabuapten wajib menampilkan 2 produk unggulan lokal yang siap diberi nilai tambah baik dari sisi teknik pengolahan, pengemasan/ packing hingga teknik pemasaran dan manajemen bisnisnya.
Bimtek yang biasanya dikemas selama 3 hari itu, para peserta dimotivasi dan digembleng langsung oleh mentor-mentor atau para praktisi UMKM asli NTT yang sudah malang melintang dan sukses dibidang usaha yang sama. Teknik mentoring ini menjadi solusi tepat mengoptimalkan aneka produk unggulan NTT sehingga bisa berdaya saing regional dan nasional.

Kici dan Sisca, Dua Sahabat Ekraf NTT
Terpisah, dua orang pelaku UMKM NTT; Kici Jacob dan Sischa Solokana ditemui di sela-sela peluncuran Pojok Ekraf tersebut Jumat, (25/7) mengaku sangat bangga karena ada tindak lanjut dari Dinas Parekraf selaku penyelenggara kegiatan pasca Bimtek di Lelogama kabupaten Kupang dan Koanara Ende serta rencananya di beberapa kabupaten lain di NTT.
Mereka menyampaikan proficiat kepada Disparekraf NTT yang telah running dengan Pojok Ekraf yang memang sejalan dengan Tupoksi maupun kegiatan Bimtek yang diberikan kepada pelaku UMKM. “Proficiat hadirnya Pojok Ekraf, kita mendukung dan siap bergabung dengan teman-teman pelaku lainnya,” ujar Sisca Solokana.
Sebagai pelaku UMKM sekaligus mitra kerja Dinas Parekraf NTT, mereka selalu siap berkolaborasi dalam beberapa kegiatan baik sebagai narasumber/mentor maupun dalam konteks kerja-kerja pemberdayaan bagi masyarakat/petani di Desa,” kata pemilik usaha KopiSA, Kici Jacob diamini Sisca Solokana.
Kici Jacob yang adalah seorang Barista – ahli dalam menyiapkan dan menyajikan minuman berbasis kopi, terutama yang menggunakan mesin espresso itu mengatakan sudah saatnya anak-anak NTT harus lebih kreatif dan tidak boleh kalah sama dari luar.
“Kita harus punya SDM yang standar, punya kreatifitas sehingga bisa berkolaborasi dengan semua pihak termasuk pemerintah dalam mengurus banyak hal terkait pemberdayaan UMKM kita,” ajaknya
Dia mengaku sejak 2012 bermitra dengan NGO dan para pihak dalam kegiatan edukasi dan pemberdayaan pelaku UMKM di NTT maupun diluar.
Wanita yang pernah mengikuti pendidikan dan sertifikasi khusus bidang penyajian kopi itu mengaku sudah lama menekuni dunia perkopian mulai dari sering nongkrong di kedai kopi, belajar dengan teman yang punya usaha caffe, hingga mengambil studi khusus dan membuka usaha KopiSa di Kupang serta memiliki sejumlah usaha kuliner.
Bersama sahabatnya Siska Solokana, keduanya menekuni beberapa unit UMKM terutama yang bergerak dibidang kuliner dan juga menjadi mentor dalam teknik pengolahan kopi dan produk ekonomi kreatif lainnya. Tujuannya mengedukasi dan memberi nilai lebih bagi petani dan mendekatkan salera pasar.

Mereka bangga menjadi sahabat UMKM, siap berbagi ilmu dan menuntun para pelaku Ekraf pemula agar bisa menemukan bisnis-bisnis ekraf baru yang sangat produktif di zaman yang serba kompetitif ini. (tim./42na)



