
KUPANG, fortuna.press – Kementerian Pariwisata Republik Indonesia memprediksi ratusan wisatawan mancanegara dari Timor Leste akan masuk ke Indonesia selama pageleran event internasional Cross Border Fest 2025 di Kota Kefamenanu dan Wini Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, mulai tanggal 18 – 20 Juli 2025.
Ketua Tim Penyelengara Event Internasional Cross Border Fest 2025 Arya Galih Hanindita mengatakan Kementerian Pariwisata berkolaborasi dengan Pemda NTT, Bank Indonesia Perwakilan Kupang, Pemda Timor Tengah Utara dan Polres TTU menyelenggarakan beberapa kegiatan akbar dalam Cross Border Fest 2025.
Tujuan pagelaran event Cross Border Fest 2025 katanya adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, menarik minat kunjungan wisatawan lintas batas serta meningkatkan semangat persahabatan antara kedua negara terutama warga perbatasan Indonesia dan Timor Leste.
Adapun rangkaian kegiatan Cross Border Festival melibatkan peserta dari Indonesia dan Timor Leste khusus untuk Road Race dan juga Wini Border Run, selain festival budaya, Bazzar UMKM dan juga konser musik.
“Ada road race (lomba balap motor), bazzar UMKM, Festival Budaya dan Konser Musik di Kota Kefamenanu, juga Wini Border Run yang akan diikuti lebih dari 1000 orang pelari dari Indonesia dan Timor Leste,” ujar Arya didampingi Kabid Pemasaran Dinas Parekraf NTT Alfons Arkian usai pertemuan di Bank Indonesia Kupang kepada fortuna.press di Kupang, Rabu, 16 Juli 2025.
Event internasional ini rencananya dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Widyanti Putri Wardana melalui Deputy Bidang Pengembangan Penyelengaran Event Vinsen Jemadu bersama Wakil Gubernur NTT Johny Asadoma serta dihadiri Asisten Deputy Event Internasional Hafids, Kapolda NTT, Perwakilan dari Konsulat Negara Timor Leste di Kupang, Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTT, pejabat dari Provinsi NTT, Bupati Timor Tengah Utara, Kapolres TTU dan para pelaku wisata, UMKM serta ribuan masyarakat perbatasan dari kedua negara.
Dijelaskan, untuk peserta Wini Border Run, panitia telah menerima pendaftaran lebih dari 1000 orang peserta dari Indonesia dan Timor Leste. Event sport tourism dengan host dari Bank Indonesia dan teknis dari Plores TTU itu akan mengambil star di pos perbatasn Wini pada tanggal 19 Juli 2025 pukul 06.00 WITA.
Sementara untuk Road Race akan digelar pada hari yang sama yakni tanggal 19 Juli 2025 sekitar pukul 10.00 WITA di Kota Kefamenanu dan diikuti lebih dari 40 tim yang telah mendaftarkan diri baik dari Indonesia maupun Timor Leste. Puluhan tim dari Timor Leste dipastikan akan datang dengan teknisi dan juga para supporternya.
Adapun Road Race kali ini memperebutkan 15 kelas yang diperlombakan, bekerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) TTU dan Federation Motociclismo de Timor Leste (FMCTL).
Balapan motor ini mempertemukan lebih dari 40 tim dari Indonesia dan Timor Leste dalam serangkaian kompetisi penuh adrenalin. Ajang ini dimulai pada 18 Juli dengan persiapan sirkuit dan latihan resmi, dilanjutkan dengan Race 1 hingga Race 12 pada 19 Juli, dan ditutup dengan final race serta penyerahan Piala Wonderful Indonesia pada 20 Juli 2025,”katanya.
Menariknya, balapan ini tidak hanya mengedepankan kompetisi, tetapi juga sportivitas dan persahabatan antar dua bangsa yang bertetangga.
Adapun Kepala Bidang Pemasaran Dinas Parekraf NTT, Alfons Arkian saat itu mengaku pihaknya berterima kasih kepada Kemenpar RI yang telah mengisisiasi event promosi ini berkolaborasi dengan Bank Indonesia, Pemda TTU dan Polres TTU.
Dikatakan, pihaknya siap menyukseskan kegiatan dimaksud sebagai ajang memperkenalkan potensi pariwisata dan seni budaya daerah NTT ke kanca nasional dan internasional.
“Kita siap sukseskan event akbar ini karena apapun alasannya kolaborasi mutlipihak dalam event ini searah dengan target Dinas Parekraf NTT untuk meningkatkan minat kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke provinsi NTT selain meningkatan gelait UMKM dan industri kreatif lokal” ujar Alfons

Bazar UMKM: Produk Lokal Menuju Pasar Global
Untuk menambah semarak festival, akan digelar juga bazar UMKM yang diikuti oleh 10 pelaku usaha lokal dari Timor Tengah Utara dan mitra binaan Pemprov NTT. Bazar ini berlangsung selama tiga hari penuh, dari 18- 20 Juli 2025, dan menjadi ruang interaksi antara wisatawan dengan produk unggulan daerah.
Pengunjung bisa menemukan berbagai produk lokal, mulai dari kuliner khas, kerajinan tangan, hingga kain tenun tradisional yang sarat nilai budaya. Bazar ini juga menjadi ajang promosi kekayaan lokal ke kancah internasional, sejalan dengan misi pemerintah untuk memperkuat ekonomi kreatif daerah

Konser Musik Hadirkan Artis Ibukota
Cross Boerder Fest 2025 ini menjadi event yang ditunggu-tunggu. Akan ada pertunjukan musik yang siap menggema di seantero lintas negara menghadirkan artis yang cukup popuer di media sosial Instagram dan tiktok.
Nama Toton Caribo, musisi asal Ambon yang terkenal melalui karya-karya hip hop bercorak khas Indonesia Timur seperti “Bale Pulang II”, “Darah Tinggi”, dan “Ngapain Repot”, akan menjadi penampil utama di panggung pada malam puncak 19 Juli 2025 pukul 19.00 hingga 22.00 WITA.
Selain itu, talenta lokal juga turut meramaikan acara. Kehadiran Harmony Band, Passive Band, Sky Band, ABG Kefa Dance Crew, hingga Sanggar Sandalwood akan menambah semarak suasana. Perpaduan suara, gerak tari, dan budaya khas NTT ini akan menjadi daya tarik tersendiri yang mencerminkan kekayaan seni lokal.

Aksi Ramah Lingkungan
Ketua Tim Penyelengara Event Internasional Cross Border Fest 2025 Arya Galih Hanindita mengatakan ada pesan pelestarian lingkungan yang ingin dicapai dalam pagelaran Cross Border Fest tahun ini.
“Menariknya, akan ada aksi ramah lingkungan. Dari semua acara itu, berapa sich emisi karbon yang dihasilkan. Setelah keluar baru bisa kita konversikan, dengan kondisi karbon ini maka berapa ribu pohon yang kita harus tanam di Kefamenanu,” katanya
Untuk diketahui, Cross Border Fest menampilkan aneka hiburan, pentas seni budaya daerah sebagai sebuah pesona lintas batas yang dimiliki oleh sesama saudara dan masyarakat yang mendiami pulau Timor namun dipisahkan oleh administrasi pemerintahan kedua negara.
Diharapkan event ini menjadi pelecut semangat kolaborasi, memupuk persatuan dalam keberagaman direpresentasikan secara nyata dan menyentuh relung sukma.
Dampak dari event ini diyakini mampu mendorong peningkatan arus kunjungan wisatawan mancanegara domestic dan mancanegara ke provinsi Nusa Tenggara Timur terutama melalui pintu-pintu perbatasan Wini kabupaten Timor Tengah Utara, Motamasin kabupaten Malaka serta Motaain Kabupaten Belu. (tim/42na)



