Fortuna

Wabub Thomas Ajak Kopdit Pintu Air Kolaborasi Dengan Petani Kelapa Lembata

“Potensi alam kita luar biasa tetapi ketika masing-masing pemda berjalan sendiri-sendiri maka kita tidak mempunyai daya saing baik dari segi kontinuitas produksi, kualitas produksi dan keberlanjutan produksi”

Salah Satu Produk Sektor Rill yang digalakan KSP Kopdit Pintu Air. Produk ini siap diluncurkan oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, 20 Oktober 2020. Foto : Ist

Aneka gebrakan sektor riil yang digalakan oleh KSP Kopdit Pintu Air, Rotat Indonesia  mendapat apresiasi dan dukungan dari para pihak termasuk Pemerintah kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Wakil Bupati (Wabub) Lembata, Dr. Thomas Ola Langoday  mengatakan sektor riil yang sedang digagas dan diimplementasikan oleh KSP Kopdit Pintu Air adalah bagian dari kerja dan tujuan pemerintah daerah termasuk Pemkab Lembata.

“Soal sektor riil yang sedang digagas dan diimplementasikan Kopdit PINTAR adalah bagian dari kerja dan tujuan pemda. Saya ajak Pintu Air agar berkolaborasi juga dengan petani kelapa dari kabupaten Lembata,”ujarnya kepada www.fortuna.press, usai menerima kunjungan Wakil Bupati Sikka,Romanus Woga di Rumah Jabatan Wakil Bupati Lembata, di Lewoleba, Sabtu (17/10)

Menurutnya, jika semua daerah di NTT bersinergi, saling mengisi dan melengkapi satu dengan lainnya maka kita tidak akan pernah mengalami krisis produksi, distribusi dan konsumsi kebutuhan pokok baik pangan maupun non pangan.

Beberapa kabupaten seperti Sikka misalnya melalui gerakan koperasi dan komunitas lainnya telah menggagas produksi, pengolahan, distribusi dan konsumsi beberapa produk seperti garam industri dan garam yodium, minyak kelapa dan VCO, pengolahan ikan teri dan tuna cakalang, hasil perkebunan seperti kopi, kemiri, mente, nanas bahkan industri pabrik es, pabrik ikan, dan olahan hasil bumi lainnya.

“Potensi alam kita luar biasa tetapi ketika masing-masing pemda berjalan sendiri-sendiri maka kita tidak mempunyai daya saing baik dari segi kontinuitas produksi, kualitas produksi dan keberlanjutan produksi. Butuh sebuah Supply Chain Management untuk meramu semuanya dalam sebuah rantai ekonomi yang tiada putusnya, ujar Wabub Thomas

Mantan Ketua Program Studi Magister Manajemen Unwira Kupang itu kemudian mengatakan, jika Kabupaten Sikka sudah menjadi pusat produksi minyak kelapa melalui Kopdit Pintu Air maka tentu membutuhkan pasokan bahan baku dari seluruh kabupaten di Flores Lembata Alor.

Demikian juga hasil produksi dari minyak kelapa itu juga mesti didistribusikan kembali kepada seluruh masyarakat di daerah-daerah tersebut.

“Kita apresiasi dengan Kopdit Pintu Air yang sudah memulai. Nah yang perlu sekarang adalah SCM dan cincin ekonomi antar pemda. Dengan demikian semua stakholders dibidang UMKM maupun usaha jasa termasuk jasa pariwisata bisa terkoneksi didalamnya,” ujar Doktor Thomas Ola

Dia berharap kerjasama untuk mensuplay bahan baku dengan semua kabupaten terutama para petani kelapa menjadi semakin mudah nantinya pasca penandatangan kerjasama pemkab Lembata dan Pemkab Sikka yang akan dilakukan oleh Bupati Lembata, Elijaser Sunur dan Bupati Sikka, Frasnsiskus Diogo pada tanggal 20 Oktober 2020 di Maumere.

Adapun tujuan dari Perjanjian Kerjsama tersebut adalah untuk mendukung percepatan kemajuan ekonomi dan pariwisata kedua daerah

Salah satu butir kerjasama yang akan disepakati antar Kedua Bupati tersebut katanya adalah meningkatkan askes transportasi laut dan udara langsung dari Maumere ke Lembata.

Dengan kemudahan akses laut tersebut tentunya akan juga memperlancar mobilisasi bahan baku dari Lembata ke Pusat Produksi Minyak Kelapa di Sikka dan juga kemudahan distribusi hasil produksi minyak kelapa tersebut kepada masyarakat di Lembata.

Peluncuran Tanggal 28 Oktober 2020

Untuk diketahui KSP Kopdit Pintu Air pada tanggal 28 Oktober 2020 nanti meluncurkan salah satu unit usaha sektor riil yakni Pabrik Minyak Kelapa di Rumah Produksi CCO, Kampung Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka

Pelucuran produksi perdana pabrik minyak kelapa tersebut akan dilakukan oleh Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, Bupati Sikka, Fransiskus R,Diogo dan Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano.

Adapun produk olahan minyak kelapa tersebut adalah minyak multifungsi. Minyak tersebut diramu dengan teknologi tinggi sehingga hasil produksinya bisa bermanfaat ganda untuk minyak goreng, minyak gosok dan juga dapat diminum untuk aneka manfaat kesehatan. (tim/42na).

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: