Fortuna

Tol Laut NTT : Prospek Pertumbuhan Ekonomi dan Asa Pembangunan Konektivitas

“Tol Laut diharapkan dapat menjadi prospek baru pertumbuhan  perekonomian NTT dalam meningkatkan PAD serta pembangunan konektivitas ke berbagai wilayah”

KM. Kendhaga Nusantara 7 yang siap melayani Program tol laut di Propinsi dan sekitarnya. Foto : Ist

Oleh : Dr.Maria Bernadetha Ringa, SE.MM

Wilayah Nusa Tenggara Timur memiliki garis pantai sepanjang ± 5.700 Km, luas perairan mencapai 15.141.773,10 Ha. Dengan keadaan topografi demikian maka potensi yang dapat diandalkan adalah sumber daya kelautan. Nusa Tenggara Timur dipandang dari aspek klimatologi merupakan daerah tropis dengan waktu musim kemarau lebih lama menjadikan tantangan tersendiri bagi sistem pertanian. Satu-satunya sumber kehidupan yang potensial adalah sumber daya kelautan. Potensi kelautan di daerah Nusa Tenggara Timur sangat menjanjikan melalui sektor perikanan antara lain; Hutan Mangrove seluas ± 51.854,83 Ha (11 Spesies); terumbu karang sebanyak ± 160 jenis dari 17 famili; pengelolaan hasil sumber daya perikanan belum mencapai target sampai dengan saat ini produksi ikan tangkap di Provinsi NTT sebesar 38 persen atau baru 41.000 ton.

Jumlah ini belum mencapai target, yakni 180.000 ton per tahun (DKP Propinsi NTT – 6/9/2018) melalui penyampaian ini terindikasi bahwa sumber daya perikanan yang terkandung di perairan seluas 15.141.773,10 belum dimaksimalkan atau belum dikelola secara efektif dan lebih baik.

Potensi sektor budi daya perikanan merupakan sektor yang dapat juga diandalkan di wilayah Nusa Tenggara Timur seperti budi daya rumput laut di tahun 2018 mencapai 1,9 juta ton sedangkan target Tahun 2019 sebanyak 2,3 juta ton (DKP Provinsi  : 2018). Selain itu terdapat juga budidaya mutiara yang dapat memberikan dan meningkatkan pendapatan asli daerah (APBD) Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Beberapa Kabupaten yang saat ini menjadi sentra budi daya mutiara antara lain, Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Sumba Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Alor. Pengembangan kekayaan sumber daya peraiaran laut juga dapat dilakukan melalui peningkatan produksi garam di  Nusa Tenggara Timur dengan  luas lahan 24,501 ha yang telah diekspor ke berbagai daerah di Indoensia (Mongbay, 2019).

Melihat banyaknya potensi Sumber daya Alam (SDA) yang dimiliki oleh NTT, pemerintah pusat, melalui Kementrian Perhubungan, membangun Tol Laut di NTT yang berpusat di pelabuhan Tenau Kupang (Isak Nuka;2021). Program Tol Laut telah dicetuskan melalui Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2017.

Urgensi dibangunnya Tol Laut adalah Wilayah Indonesia Timur terkenal dengan disparitas harga yang cukup tinggi. Hal itu disebabkan oleh tingginya biaya distribusi logistik dari daerah produsen. Hal Inilah yang mendasari lahirnya program Tol Laut dengan tujuan memangkas biaya logistik sehingga harga yang diterima oleh masyarakat sebagai pengguna akhir menjadi  murah.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, daerah yang dilewati Tol Laut saat ini masyarakatnya sudah menikmati penurunan harga barang antara 20 – 30 persen. Dari data tersebut menunjukkan bahwa program Tol Laut telah berhasil mengurangi disparitas harga yang menjerat masyarakat terutama di wilayah Indonesia Timur serta daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan (3TP) termasuk NTT.

Tol Laut  juga menjadi sarana untuk memasarkan produk lokal berupa hasil pertanian atau perkebunan serta hasil perikanan dari  NTT untuk diangkut melalui kapal  ke tujuan pasar yang lebih menguntungkan. Selain itu, Tol Laut mampu meningkatkan kemampuan layanan pelabuhan yang disinggahi sehingga dapat memperlancar arus barang dari produsen ke konsumen.

Adapun manfaat lain dari tol laut adalah Tol Laut adalah :

  1. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat

 Dengan adanya Tol laut , harga kebutuhan pokok di seluruh wilayah Indonesia akan sama rata. Pemerataan harga kebutuhan bahan pokok ini disebabkan oleh jalur dan harga distribusi bahan pokok yang tidak semahal sebelum adanya program Tol laut. Begitu juga dengan harga jasa angkutan barang. Biaya pengangkutan barang kebutuhan pokok semakin murah berkat adanya program Tol Laut.

  • Meningkatkan Pendapatan Nelayan

Saat ini, pelabuhan yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo telah memiliki fasilitas yang lebih baik dan bersih, yaitu fasilitas penampung ikan yang akan dijual oleh nelayan sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan nelayan..

  • Pembangunan Infrastruktur dan Mengurangi Angka Pengangguran

Sekitar 7 juta dari 270 juta penduduk Indonesia adalah pengangguran. Melalui program Tol Laut, diharapkan jumlah pengangguran dapat menurun karena infrastruktur dari setiap wilayah Indonesia telah diperbaiki, sehingga dapat juga dijadikan sebagai tempat berkunjung wisatawan lokal maupun mancanegara.

    4.     Menciptakan Nawacita Pertama

Manfaat yang dirasakan oleh Indonesia dengan adanya Tol Laut adalah untuk memperkuat jati diri sebagai Negara maritim terbesar di dunia. Kapal yang digunakan untuk melintasi Tol Laut adalah kapal yang memiliki kapasitas dan volume yang sangat besar. Kapal ini memuat banyak barang dalam jumlah besar. Pengangkutan barang dalam jumlah besar ini dilakukan dengan melintasi laut yang memiliki jarak tempuh yang cukup jauh.

Tanggal 15 September 2021 Kementerian Perhubungan resmi membuka rute kapal Tol Laut yang menghubungkan Surabaya (Jawa Timur) –  NTT – Papua (bali.jpnn.com ; 2021). Menurut Isyak Nusa (September,2021), pengoperasikan layanan Tol laut dengan jalur Surabaya-Kupang-Marauke dan sebaliknya, bertujuan  membuka hubungan perdagangan langsung antara Provinsi Jatim, NTT dan Papua .

Tol Laut memberikan keuntungan bagi NTT untuk membuka hubungan perdagangan langsung antara ketiga provinsi. Tol Luat akan menyingahi beberapa  wilayah di NTT seperti di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai Barat, Reo Kabupaten Manggarai, Waingapu Kabupaten Sumba Timur, dan Wini Kabupaten Timor Tengah Utara atau Atapupu Kabupaten Belu.

Tol Laut  menggunakan  KM Kendhaga Nusantara 7 akan membawa barang-barang kebutuhan masyarakat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya ke wilayah NTT maupun Merauke, Papua. Dengan adanya Tol Laut, sangat membantu masyarakat dalam memasarkan hasil pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan dll. Segala sumber daya alam di wilayah NTT, akan dengan mudah dipasarkan ke wilayah lain di Indonesia, khususnya wilayah Jawa, Papua dan berbagai wilayah di NTT. Perdangan antar wilayah berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berdampak pada peningkatan PDRB di NTT.

Tol Laut diharapkan, berdampak signifikan bagi pembangunan konektitas nasional, dan konektifitas antar wilayah di NTT, sehingga terjadi pemerataan pembangunan antara wilayah barat dan wilayah Timur Indonesia. Dengan adanya Tol Laut, dapat membuka isolasi wilayah, agar lebih berkembang melalui perdagangan barang dan jasa. Nah , agar program ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan, perlu stategi yang tepat.

Hal–hal yang perlu dilakukan adalah perlu koordinasi  dan informasi. Informasi yang dimaksud adalah 1) Program Tol Laut harus disosialisasikan kepada masyarakat dan semua stakeholder terkait agar masyarakat dapat memahami dan merasakan manfaat Tol Laut 2) Jadwal kapal yang digunakan untuk Tol Laut, harus diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan sehingga barang yang diangkut  bisa efisien, serta menghindari penumpukan barang, 3) membentuk Tim Terpadu yang terdiri dari lintas Kementerian/Lembaga dengan pemerintah daerah, Swasta, Akademisi untuk mengkaji kebijakan lintas wilayah,  yang mendukung Tol Laut, serta kerjsama Govermand to Government  (G to G) dalam bentuk MOU.

Hal ini bertujuan, barang yang diangkut dari Kupang, merupakan barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh wilayah tujuan (Papua maupun berbagai wilayah di NTT) dan barang tsb tidak dipasok dari wilayah lain, 3) Pengembangan trayek, melibatkan peran serta pelayaran nasional,  4) Melengkapi fasilitas bongkar muat di pelabuhan singgah, perbaikan kinerja kapal dalam operasional dan pemeliharaan, dan pengembangan dan perbaikan sistem digitalisasi, agar pemerintah maupun masyarakat dapat mengakses jnformasi Tol Laut berupa  Rute pelayaran, Jadwal keberangkatan, pelabuhan tujuan, serta biaya angkut.

Tol Laut diharapkan dapat menjadi prospek baru pertumbuhan  perekonomian NTT dalam meningkatkan PAD serta pembangunan konektivitas ke berbagai wilayah.

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: