Fortuna

Pemilihan Putri Cilik Remaja, Dekranasda NTT Genjot Kompetisi dan Literasi Pariwisata

“Mereka sangat familiar dengan budaya lokal. Jadi ini bukan harapan lagi tapi sudah tercapai. Mereka sudah jadi ikon atau duta pelestarian budaya NTT,” Julie Sutrisno

Para Juri Pemilihan Putri Cilik Remaja tahun 2021, Jumat, (27/8/ Foto : Fortuna

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Nusa Tenggara Timur  (NTT) bekerjasama dengan Yayasan Putri Cilik Remaja Indonesia menggelar audisi dan pemilihan Putri Cilik Remaja tahun 2021

Ada lebih dari 30 orang Putri Remaja dan 11 orang Putri Cilik yang yang mengikuti seleksi tahun ini utusan dari kabupaten/kota di Provinsi NTT.

Dari jumlah itu yang masuk jadi finalis putri remaja ada 10 orang dan putri cilik 11 orang. Mereka kemudian mengikuti ajang Final Pemilihan Putri Cilik Remaja tahun 2021 tingkat Provinsi NTT yang diselenggarakan di Sasando International Hotel Ballroom, Kupang, 25- 27 Agustus 2021

Tampil sebagai Dewan Juri yakni Ketua Yayasan Putri Cilik Remaja Indonesia Deri Dahlan, Ketua Dekranasda NTT Julie Sutrisno Laiskodat dan Putri Remaja tahun 2020 Alfonsa Maria.

Ajang yang berlangsung selama 3 hari tersebut dipersiapkan dari jauh hari dan terlaksana dengan paduan konsep pagelaran yang tematik selaras isu pariwisata dan budaya NTT juga konsep nasional “Cinta Tanah Air”

Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat rupanya punya obsesi besar dari aneka pegaleran event bernuansa budaya dan seni tingkat provinsi Nusa Tenggara Timur selama ini.

Ada secercah harapan yang ingin digapai termasuk gelaran pemilihan putri cilik dan remaja yakni pelestarian budaya daerah dan juga peningkatan kreatifitas serta daya saing (kompetisi) anak-anak NTT dimata nasional dan dunia

Anak- anak dilatih sejak dini untuk mengenali potensi dirinya, mengasah bakat dan kemampuan serta penguasaan akan lingkungan sekitarnya. Mereka juga dibekali kapasitas intelektual, behaviour dan skill serta pemahaman akan potensi daerah

Pada titik inilah Julie Laiskodat berharap anak-anak (cilik) dan remaja peka dan menguasai sungguh kekuatan sumber daya pariwisata, seni budaya daerah (literasi) serta meningkatkan kapasitas diri sehingga bisa berkompetisi diajang nasional dan internasional

“Dekranasda sejak 2019 gelar event serupa bekerjasama dengan para pihak terutama para pemuda milenial NTT. Dan ini hari yang ketiga giat pemilihan putri cilik remaja NTT tahun 2021. Antusiasme anak-anak dan remaja kita sangat tinggi,” ujar Julie

Tidak hanya itu, selama 3 hari kegiatan peserta juga beradu bakat dan performance tarian daerah, ada sesi fashion tenun daerah selain mengasah kemampuan berkomunikasi (speech)

“Mereka peserta cilik dan remaja luar biasa. Ada yang menampilkan tarian daerah, bahasa, fashion daerah hingga pemahaman akan budaya daerah.  Nilai jual NTT adalah budaya dan mereka inilah yang harus menersukan, saya terkejut sekali, mereka sangat familiar dengan budaya lokal. Jadi ini bukan harapan lagi tapi sudah tercapai. Mereka sudah jadi ikon atau duta pelestarian budaya NTT,” ujar Julie yang adalah anggota DPR RI asal NTT itu

Kepada wartawan di sela-sela kegiatan, Julie menggambarkan bahwa ada puluhan anak dan remaja yang mendaftar namun kearena PPKM covid-19 maka peserta diseleksi tidak boleh lebih dari 46 orang sudah termasuk panitia dan penyelenggara

Dikisahkan Julie, dalam ajang apapun tingkat nasional, Dekranasda NTT pasti mempersiapkan wakil NTT selama 2-3 bulan sebelumnya mengingat ajang nasional itu ada standar tertentu yang ketat dan harus dilalui

Kemampuan public speaking dan les bahasa Ingris misalnya harus disiapkan selama 2 bulan, belum lagi belajar make up, catwalk, serta pembekalan pengetahuan mereka dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan juga Dinas Pendidikan sehingga delegasi NTT bisa tampil maksimal di ajang nasional

Finalis Putri Cilik Remaja 2021. Foto : Fortuna

Menjadi Generasi Yang Inspiratif

Sementara Ketua Yayasan Putri Cilik Putri Remaja Indonesia Deri Dahlan mengatakan beberapa syarat peserta yakni bertagwa kepada TYME, Cinta Tanah Air, memiliki kemampuan Intelektual (smart), Behavior (Indonesian character), Beauty (memange diri dia supaya terlihat menarik), serta Inspire (menginspirasi bagi remaja dan anak-anak lain) untuk tampil.

Event itu kata Deri digelar secara berjenjang mulai dari tingkat propinsi selanjutnya baru mewakili propinsi ke tingkat nasional. Adapun syarat peserta putri cilik harus berusia 9-12 tahun dan putri Remaja kisaran usia 13-18 tahun

Dikatakan, ajang finalis Putri Cilik Remaja 2021 tersebut akan menghasilkan 3 peserta terbaik. Juara 1-3 yang akan mewakili NTT untuk mengikuti audisi di pusat dan hanya 1 yang mewakili propinsi NTT di ajang nasional yang akan digelar Oktober 2021 di Jakarta

Sementara Putri Remaja 2020, Alfonsa Maria saat itu mengaku sangat bangga dan bahagia bisa membawa nama NTT ditingkat nasional bahkan mencapai gelar sebagai Putri Remaja Pariwisata Indonesai tahun 2020. Ia berharap wakil NTT tahun ini lebih baik.

“Kesannya sangat bahagia karena bisa dipercaya untuk membawa nama NTT di ajang nasional. Terima kasih  untuk semua pihak yang mendukungnya. Semoga adik- adik makin semangat dan impian mereka terwujud,” ujar Alfonsa

Putri Cilik 2020, Liliani Gratia Imanuela Rondo saat itu mengaku bangga bisa jadi wakil NTT dan senang karena mendapatkan banyak pengalaman berharga dari event itu.

POSE BERSAMA-Dari Kiri ke Kanan, Putri Remaja 2020, Ketua Dekranasda NTT, Ketua Yayasan Putri CIlik Remaja Indonesia dan Putri Cilik 2020. Foto : Fortuna

Kita percaya dengan begitu banyak event promosi yang digelar pemerintah dan berbagai komponen setidaknya tentu menjadi ajang uji kompetensi anak-anak NTT untuk bersaing ditingkat nasional. Mereka tidak saja cakap, berkepribadian unggul tapi juga mengharumkan nama daerah terutama menjadi Duta Pariwisata NTT ditingkat nasional dan dunia. (tim/42na)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: