Fortuna

Meski Pandemi Covid-19, Pariwisata NTT Tetap Bangkit

“Perlu kolaborasi antar Pemerintah Provinsi dan Kabupaten dalam rangka mempersiapkan masyarakat agar ada kesinambungan pengelolaannya,”

Akses jalan yang makin mulus ke salah satu spot Pariwisata Estate di Fatumnasi, Timor. Foto : Majalah Fortuna

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur terus membubuhkan geliat kemajuan di sektor Pariwisata meski pandemi covid-19 terus melanda negeri ini

Sejak tahun pertama memimpin Nusa Tenggara Timur, pasangan Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi gencar melakukan penataan destinasi di beberapa daerah

Program pengembangan pariwisata yang seksi dengan sebutan pariwisata estate itu menyasar pembangunan infrastruktur penunjang pariwisata berupa homestay, cottage dan restoran di 7 Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur

Gebrakan Paket Victory Joss ini dimaskudkan dengan asumsi ketika Covid-19 mulai meredah dan saatnya akses wisata mulai terbuka luas maka semua destinasi wisata yang dikunjungi telah siap dan layak menerima tamu.

Ketujuh destinasi pariwisata estate tersebut antara lain penataan Pantai Liman di Kabupaten Kupang; Desa Wolwal di Kabupaten Alor; Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao; Kampung Lamalera di Kabupaten Lembata; Desa Koanara di Kabupaten Ende; Fatumnasi di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Pramaidita di Kabupaten Sumba Timur.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi ketika menyampaikan Pidato Radio Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Rangka Memperingati HUT ke-76 Proklamasi Kemerdekaan RI Tingkat Provinsi NTT di ruang rapat Asisten, Senin (16/8), berharap ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam pengelolaan fasilitas pariwisata estate itu

“Saya minta Pemerintah Daerah di tujuh destinasi pariwisata estate tersebut untuk meningkatkan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi serta mempersiapkan masyarakat dalam rangka kesinambungan pengelolaannya,” katanya.

Kepada Pemerintah Kabupaten, Wagub Josef  berharap dapat menyediakan infrastruktur penunjang lain seperti jalan, air bersih, listrik dan komunikasi, serta memfasilitasi dan memberikan pendampingan kepada masyarakat untuk menjadi pemilik atas obyek wisata tersebut

Pidato yang disiarkan langsung oleh RRI Kupang dan diikuti oleh seluruh pimpinan Perangkat Daerah dan kalangan media secara daring tersebut, Wagub JNS juga menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi di tengah pandemi untuk tetap fokus melawan  musuh endemik  yang sekian lama membelenggu  yaitu  kemiskinan, kebodohan  dan keterbelakangan dengan  memanfaatkan segala kekayaan sumberdaya yang dimiliki.

Pemerintah Provinsi juga katanya memberikan perhatian sungguh pada kemajuan sektor pendidikan, pertanian dan peternakan juga infrastruktur tertuama dalam rangka mendukung penetapan sektor pariwisata sebagai prime mover pembangunan

Khusus di bidang infrastruktur, pemerintah provinsi berkomitmen untuk memenuhi ketersediaan infrastruktur jalan, jembatan dan pengairan di NTT, khususnya pada daerah-daerah yang menjadi sentra produksi pertanian, peternakan, perikanan dan pariwisata.

Prinsip utama dari penyediaan infrastruktur adalah pembangunan yang menyeluruh, tuntas dan tidak boleh setengah-setengah.

“Dari total panjang jalan Provinsi 2.650 km, kondisi jalan yang belum mantap (rusak berat dan rusak ringan) pada tahun 2019 sepanjang 906,12 km dan pada tahun 2020 dikerjakan sepanjang 365,03 km dan pada tahun 2021 ini akan dikerjakan sepanjang 585,38 km dengan skema penganggaran yaitu Pinjaman SMI, Pinjaman Bank NTT, Pemberian Hibah Jalan Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus ,” jelas dia

Pemprov juga menitikberatkan penyediaan jaringan air minum dan rehabilitasi Daerah Irigasi di beberapa daerah.(Advertorial/BiroAdministrasiPimpinanSetdaNTT)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: