Fortuna

Megarisa : Jadi Kader PDI Perjuangan Yang Idiologis dan Loyal

“Sebagai kader harus siap menyerahkan diri untuk belajar lebih dalam lagi tentang ideologi partai, kerja partai, AD/ART dan apapun amanat partai. Kita harus menjadi contoh bagi kader lain”

Suasana Pembukaan Kegiatan KKP di Susteran SSpS Bello, Kota Kupang oleh Ketua DPD PDIP NTT, Ir. Emilia, Senin, (6/12). Foto : Fortuna

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi NTT menggelar Pendidikan Kader Pratama (KKP) di Susteran SSps, Kelurahan Bello, Kota Kupang, Senin – Jumat, (6 – 8/12/2021).

KKP ini diikuti oleh 58 orang delegasi/kader PDI Perjuangan dari Zona Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Kabuapten Sabu Raijua, TTS, TTU dan Kabupaten Belu.

Salah satu peserta KKP kali ini adalah Megasari Mboeik. Ia nampak aktif terlibat dalam seluruh rangkaian kegiatan KKP yang sangat padat dan melelahkan itu.

Bersama sejumlah srikandi dari berbagai daerah, Megasari terlihat sumringah, total dan sangat menikmati proses itu tanpa mengeluh sedikitpun. Padahal sebagai seorang pejabat teras DPD PDI Perjuangan NTT, bisa saja Mega mendapatkan perlakuan istimewa dari panitia.

Tapi itu tidak digubrisnya. Mega bersama beberapa rekan pengurus DPD PDIP NTT yang belum sempat mengikuti KKP tetap enjoy dan santai mengikuti semua materi yang disampaikan pun semua menuruti semua sanksi yang diberikan panitia dalam konteks pembinaan dalam sesi outbound itu.

Kepada www.fortuna.press, Mega Risa mengatakan alasan untuk mengikuti sekolah kader pendidikan untuk belajar lebih dalam tentang ideologi partai, AD/ART, dan kerja-kerja politik sesuai visi dan misi PDI Perjuangan.

Baginya, KKP itu sangat positif dan strategis dalam meningkatkan kemampuan serta kapasitas diri seorang kader. Diyakini sungguh usai mengikuti kegiatan itu lahirlah kader-kader yang memiliki integritas, loyal serta siap mengabdikan diri bagi partai kapan saja di mana saja tanpa mengenal waktu.

Tentu alasannya benar karena menjadi politisi hari ini bukanlah soal perkara menjadi apa atau mengejar gengsi pribadi namun bagi PDI Perjuangan, menjadi politisi di DPRD atauppun dilevel eksekutif adalah menjadi petugas partai yang pertaruhannya adalah kapasitas dan integritas.

Untuk itulah sebelum mencapai titik itu seorang kader harus mempersiapkan diri dengan baik termasuk mengikuti semua tahapan kaderisasi yang sudah diamanatkan baik jenjang pratama, madya maupun utama.

“Sebagai kader tentunya harus siap menyerahkan diri untuk belajar lebih dalam lagi tentang ideologi partai, kerja partai, dan AD/Partai sehingga menjadi contoh bagi kader lain untuk terus meningkatkan kapasitas diri dan loyal, ” ujar Mega yang kini dipercayakan sebagai Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT itu.

Meski menduduki jabatan strategis di partai kata dia, mengikuti proses kaderisasi itu adalah sebuah keharusan. Kaderisasi di PDI Perjuangan itu urusan wajib dan tidak mengenal apapun status sosial atau jabatan yang diemban seseorang,” urainya.

Mega mengaku sangat senang bersama teman-teman bisa mendapatkan materi- materi yang sangat membantu dirinya dalam mengemban amanat partai baik saat sekarang maupun yang akan datang.

Silabus Kaderisasi Yang Rapih

Harus diakui, silabus KKP PDI Perjuangan itu dirancang sangat sistematis, apik dan idiologis dalam format indoor (classroom) maupun outdoor. Ada materi-materi utama terkait idiologi partai, AD/ART Partai, Pancasila I Juni, Trisakti dan revolusi mental, Pengenalan sosok Bung Karno dan Metode Berpikir Bung Karno.

Selain itu ada Manajemen Organisasi, Tantangan dan Implementasi Pancasila di Basis, Analisa Sosial (Ansos) dan pemetaan lapangan, Membangun ekonomi kerakyatan searah ajaran Trisakti Bung Karno,Transformasi Sosial  Pancasila, Strategi, Budaya, dan Gender.

Para peserta selalu diberi pre test dan post test dalam setiap materi sebagai bentuk bentuk evaluasi pemahaman peserta terhadap semua materi yang dipaparkan.

Menariknya KKP ini juga menyertakan kegiatan outbond, public speaking dan kunjungan lapangan selain diberikan penugasan lapangan selama 6 bulan sebelum dilantik menjadi kader PDI Perjuangan.

Adapun kegiatan KKP dibuka oleh Ketua DPD PDI Perjuangan Ir.Emilia Nomleni dan dihadiri sejumlah pengurus DPD PDI Perjuangan NTT, Pengurus DPC Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Sabu Raijua.

Ketua DPD Emelia Julia Nomleni mengatakan kegiatan pendidikan kader adalah amanat konstitusi Partai dan dijadikan sarana peningkatan kapasitas personal kader Partai.

“PDI Perjuangan adalah Partai yang memiliki sistem pendidikan kader yang teratur dengan sistem penjejangan mulai dari Pratama, Pendidikan Kader Madya hingga Pendidikan Kader Utama,” tandas Emelia.

Sementara Ketua Panitia KKP 2021 yang juga Wakil Ketua DPD Bidang Ideologi dan Kaderisasi, Adoe Yuliana Elisabeth dalam laporannya mengatakan tujuan dari pendidikan kader  harus menjawab berbagai tantangan, termasuk menjadikan kader mampu melaksanakan ugas-tugas yang diberikan partai.

“Kader hadir sebagai bagian dalam penyelesaian masalah rakyat, memiliki kemampuan mendidik, dan kemampuan mengorganisir, sehingga mampu untuk melayani kebutuhan partai dalam meningkatkan kerja-kerja politiknya,” ujar anggota DPRD NTT yang akrab disapa Lily Adoe ini. (Fidel/42na)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: