“Bukan berarti yang tradisional hilang tetapi diperlukan sentuhan teknologi guna menjaga yang tradisi tetap ada termasuk didalamnya untuk memberikan nilai lebih pada produk lokal kita dari sisi ekonomi, “tegas Kiki Yuliati
![](https://fortuna.press/wp-content/uploads/2023/10/3-1024x461.jpg)
KUPANG, fortuna.press – Ratusan mahasiswa dari 29 Politeknik di Indonesia dan delegasi mahasiswa Instituto Politecnica The Betano (IPB) Timor Leste mengikuti final Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) di Kampus Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Kupang, 26-28 Oktobor 2023 di Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Kegiatan yang merupakan salah satu program dari Badan Koordinasi Kemahasiswaan (BAKORMA) Lingkup Vokasi se-Indonesia itu, dibuka secara resmi oleh Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Kiki Yuliati di Kampus Politani Kupang, Kamis, 26 Oktober 2023.
Hadir pada kesempatan itu Ketua BAKORMA Wahyu Kurnia Dewanto,S.Kom,MT, Direktur Politani Kupang Johanis A.Jeremias, S.Pt.M.Sc, para wakil direktur Politeknik se-Indonesia dan dosen pendamping serta lebih dari 200 orang mahasiswa politenik se-Indonesia dan ratusan mahaiswa Politani Kupang.
Pantauan fortuna.press, kegiatan tersebut dikemas dalam performa yang kental nuansa budaya daerah provinsi NTT. Hal ini terlihat dari penampilan panitia lokal yang umumnya mengenakan busana daerah NTT termasuk persembahan lagu-lagu daerah yang membuat acara tersebut semakin meriah dan semarak.
Dirjen Diksi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Kiki Yuliati pun nampak anggun mengenakan sarung motif Sumba ketika tampil membuka acara tersebut.
Dalam sambutannya, Kiki Yuliati saat itu mengatakan Pemerintah Indonesia sangat memahami keragaman sehingga mendorong semua Politenik se Indonesai termasuk Politani Kupang untuk mengembangkan teknologi dan inovasi pertanian guna mendukung kemandirian pangan, keragaman pangan nasional berbasis potensi daerah.
NTT misalnya memiliki ragam potensi pertanian dan kearifan lokal yang bisa dikembangka dan diberi sentuhan teknologi yang memadai sehinga produk-produk pertanian lokal bisa memberi menafaat lebih tidak saja untuk kepentingan konsumsi pangan tetapi bernilai ekonomi
“Karena kita tidak bisa berpikir orang lain memikirkan apa yang ada disiini kecuali kita sendiri, bagaimana mengelola potensi dan keunggulan lokal kita di NTT untuk kemaslahatan bersama terutama melalui sentuhan inovasi teknologi bidang pertanian,” ujarnya.
Menurutnya saat ini, penekanan Dirjen Vokasi (Diksi) adalah pada teknologi karena kita tidak mungkin lagi melakukan segala sesuatunya tanpa mengintegrasikan teknologi didalamnya tanpa mengabaikan kearifan lokal didalamnya
“Bukan berarti yang tradisional hilang tetapi diperlukan sentuhan teknologi guna menjaga yang tradisi tetap ada termasuk didalamnya untuk memberikan nilai lebih pada produk lokal kita dari sisi ekonomi, tegasnya.
Kiki lantas mencontohkan produk lokal jagung bose yang adalah kearifan lokal NTT yang bisa dijaga, hal mana melalui Politani Kupang bisa memberi sentuhan tekonologi dengan menghadirkan jagung bose ekstrak sehingga lebih disukai oleh pengunanya karena gurih dan lebih muda menyiapkannya.
Jadi sejatinya tugas pemerintah melalui pendidikan vokasi adalah mempertahankan yang tradisi, dengan sentuhan inovasi teknologi. Tujuanya kita bisa mandiri pangan dengan memanfaatkan potensi daerah masing-masing dengan memanfaatkan tekonologi.
Dipaparkan bahwa dalam Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) di Kupang, pihaknya menghadirkan juga kalangan dunia usaha dan dunia industry sebagai juri Lomba.
Tujuannya agar mereka bisa melihat teknologi vokasional yang dihasilkan oleh para mahasiswa apakah layak atau visible secara bisnis.
Melalui event ini para peserta lomba bukan hanya memenuhi rasa ingin tahun dan coba-coba tetapi inovasi teknologi yang ditampilkan bisa tidak diterapkan dalam skala besar dan mengutungkan secara ekonomi yang pada akhirnya bermuara pada upaya peningkatakan kesejatheraan masyarakat termasuk didalamnya terlahirlah wirausahawan-wirausahawan muda lulusan kampus pertanian dan vokasional dari semua politeknik.
Tujuan lain dari event ini adalah merawat keberagaman dan merajut persatuan nasional. Bagaimana para mahasiswa Politeknik dari seluruh Indonesia dapat bertemu, berkompetisi secara seaht, bertukar pengalaman dan inovasi, memupuk persaudaraan serta saling menguatkan sebagai sesama anak bangsa dalam konteks teknonogi dan vokasional.
“Merajut persaudaraan, generasi muda mahasiswa ini bisa mengenal saudaranya di Kupang, di Jember, di Palembang, di Pangkep dan lain sebagainya. Ini memang perlu didesain untuk persatuan nasioanal dan merawat keberagamaan potensi daerah dan SDM dari sisi yang lain,” katanya
Mahasiswa Indonesia juga harus terbiasa dengan perbedaan serta menjadikan perbedaan itu sebagai kekautan bersama membangun bangsa. Mereka juga harus terbiasa dengan konflik, persoalan dan bisa menyelesaikan segala sesuatunya dengan kepala dingin dan hati yang tenang. Bahwa perbedaan itu indah dan menyenangkan.
![](https://fortuna.press/wp-content/uploads/2023/10/4-1024x590.jpg)
Ketua BAKORMA Wahyu Kurnia Dewanto,S.Kom,MT, saat itu mengatakan kegiatan tersebut strategis bagi mahasiswa dalam konteks pengembangan kemampuan akademik, keahlian berpikir, keahlian mamajemen dan komunikasi selaras kurikum mereka belajar dan kampus merdeka (MBKM).
Melalui dua kriteria kompetisi yang diperlombakan yakni kompetisi inovasi teknologi bidang pertanian dipandang strategis untuk mengatasi tantangan bidang pertanian dan pangan selaras era revoluasi teknolig 4.0, selain kontes vokasi bidang pertanian.
Ajang Unjuk Inovasi
Direktur Politekni Pertanian (Politani) Negeri Kupang Johanis A.Jeremias, S.Pt.M.Sc pada kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas kepercayaan nasional kepada Politani Kupang sebagai tuan rumah kegiatan final Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5).
Baginya, AITeV-5 adalah ajang bagi para mahasiswa berunjuk karya, inovasi dan kreativitas mengembangkan potensi diri baik dari softskill mauoun hardskill, kompetensi diri dan jiwa kompetisi yang sehat.
Hal lain yakni , sebagai jembatan mengimplementasikan ide dan gagasan adaptif berwawasan lingkungan untku menjawab tantangan sector pertanian pasca pandemic covid-19 dan tekonologi berbasis 4.0.
Johanis berharap event itu bisa menampilkan banyak inovasi teknologi pertanian guna mendukung kemandirian pangan, keragaman pangan nasional berbasis potensi daerah terutama bagi NTT sebagai daerah dengan ragam keraifan lokal dan sumber daya alam yang belum dikembangkan secara optimal.
“Terimakasih Dirjen Diksi yang sudah mempercayakan Politani Kupang sebagai tuan rumah, juga terima kasih untuk Ibu Dirjen yang berkenan hadir dan bersama semua delegasi Politenik se-indonesia menyaksikan dan meramaikan ajang kompetisi inovasi teknologi pertanian di Kupang,NTT.
Menurut Johanis, ajang itu bisa menjadi media memperkenalkan banyak Inovasi tekonlogi baru untuk kemajuan bersama termasuk bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur.
![](https://fortuna.press/wp-content/uploads/2023/10/2-1024x461.jpg)
Sementara Ketua Panitia Kompetisi Inovasi Teknologi Bidang Pertanian atau Agricultural Innovation Technology Competition (AITeV-5) Dr. Laurensius Lehar,S.P, MP mengatakan ada 14 mata lomba yang diperebutkan dalam final kompetisi ini baik untuk kategori lomba inovasi teknologi maupun lomba/kontes vokasi pertanian.
Adapun ketigabelas mata lomba tersebut yakni Inovasi teknolgi pertanian, Formulasi pakan ikan, Formulasi pakan ternak, Desaina alat dan mesin pertanian menggunakan AutoCAD, Okulasi tanaman sertaPenyuluhan pertanian.
Ada juga mata lomba Teknis karkas ayam, Fillet ikan, Sortasi biji kopi, Pengambilan sample darah ayam, Pembutan bakso ikan, Paking benih ikan serta Survei dan pemetaan.
Para peserta final kegiatan Inovasi Teknologi Pertanian tahun 2023 adalah perorangan maupun tim mahasiswa dari institut atau perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia dengan total 197 orang dari kurang lebih 560 orang yang mendaftar dan telah tereliminiasi dibabak penyisihan.
Pantuan www.fortuna.press, kegiatan tersebut diisi dengan expo produk-produk olahan pertanian dan ekonomi kreatif . Puluhan stand nampak memamerkan aneka produk pertanian unggulan Nusa Tenggara Timur dan ekraf yang dipajang di pelataran kampus Politani Kupang. (tim/42na)