Fortuna

Kisah Anggreni, Sosok Wanita Flores Yang Tangguh Membangun Kopdit Pintu Air di Kalimantan Timur

“Jarak pelayanan anggota antara Kota Samarinda dan Kota Sengata di Kutai Timur sekitar 4 jam perjalanan menjadi bagian dari “teman harian”nya selain medan tugas yang menatang”

Induk Koperasi Kredit  (Inkopdit) Jakarta merilis ada 5 besar koperasi dari sisi aset dan jumlah anggota di Indonesia yakni Credit Union (CU) Lantang Tipo, KSP Kopdit Pintu Air, CU Pancur Kasih, CU KelingKumang dan KSP Kopdit Obor Mas Maumere

Dari lima besar nasional ini, tiga diantarnya yakni CU Lantang Tipo, CU KelingKumang dan CU Pancur Kasih lahir dan berkantor pusat di Pontianak, Provinsi Kalimatan Barat. Sementara dua koperasi lainnya yakni KSP Kopdit Pintu Air dan KSP Kopdit Obor Mas kantor pusatnya di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur

Ketiga CU yang begitu masif dan maju pesat di pulau Kalimantan itu kini telah membuka cabang hampir di seantero tanah air. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri bagi koperasi-koperasi lain untuk memperluas jaringan pelayanan dan berkompetisi di pulau Kalimantan

Namun fakta ini ternyata tidak menyurutkan niat Anggreni Nurak, seorang aktivis Koperasi dari KSP Kopdit Pintu Air, Rotat, Indonesia.

Wanita kelahiran Ende Flores itu nampak tangguh menerima tantangan dari Pengurus dan Manajemen Pusat KSP Kopdit Pintu Air Maumere untuk membangun Calon Cabang Baru di Samarinda dan Kota Sengata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur

Berbekal semangat untuk berlaga di medan baru, sosok muda ini pun bergegas. Ia bahkan sangat siap ketika dimutasikan dari Kantor Pintu Air Cabang Kupang ke Kalimantan Timur pada tahun 2018.

Anggreni Nurak dan Staf AO ketika melakukan sosialisasi dan pertemuan kelompok di rumah-rumah warga di Kabupaten Kutai Timur. Foto : Ist

Bersama Ketua Humas Pusat KSP Kopdit Pintu Air, Vinsensius Deo, SH, M.Hum, Anggreni mulai menapakkan kaki di Kota Samarinda pada Oktober 2018.

Setibanya di Kaltim, mereka langsung tancap gas mensosialisasikan profil KSP Kopdit Pintu Air dan produk-produk unggulannya bagi warga Kalimatan Timur dengan kota pilihan pertama yakni di Kota Sengata, Kabupaten Kutai Timur dan sekitarnya

Dengan semangat juang yang menyala-nyala mereka mulai merintis pelayanan di daerah baru itu.

Langkah pertama yang dilakukan Anggreni adalah membangun komunikasi dengan orang-orang NTT khususnya dari Maumere yang selama ini merantau di Kalimantan.

Mereka juga intesifkan komunikasi dengan Diaspora Provinsi NTT yang bekerja di perusahaan tambang batu bara dan sawit di Kaltim.

Meski jarak antar warga calon anggota dan luasnya wilayah jangkauan serta dominasi pelayanan dari CU lain yang sudah familiar ditelinga warga lokal, langkah ini ternyata ampuh. Perlahan namun pasti. “Para perantau”  dari NTT di Kaltim mulai yakin dan banyak yang bergabung dengan Kopdit Pintu Air.

Kehadiran Diaspora NTT menjadi anggota Kopdit Pintu Air tersebut menjadi angin segar tapi juga tanggungjawab maha berat bagi mereka untuk mengobarkan semangat berkoperasi di bumi katulistiwa itu.

Nah, apa saja tantangan terberat yang dirasakan dan harus dilakukan Anggreni saat menempuh jalan baru penuh liku di daerah garapan baru Kutai Timur, Kalimantan Timur?

“Bicara CU/ Kopdit sudah sangat ramah bagi warga Kaltim karena disinilah pusat koperasi Indonesia tumbuh. Banyak produk koperasi yang harus benar-benar unggul dan dirasakan manfaatnya oleh warga. Menariknya, Kopdit Pintu Air punya banyak produk keren yang tidak dimiliki oleh koperasi/CU lainnya di tanah air sehingga kita bisa diterima warga lokal,” ungkapnya dalam ngobrol santai dengan www.fortuna.press dari Kota Sengata, Kutai Timur, Kalimantan Timur, Selasa, (25/8).

Dia mengungkap tantangan lain membuka usaha di daerah baru yakni persaingan dengan sesama koperasi. Ada begitu banyak koperasi harian, mingguan dan bulanan yang aktif melayani warga.

Sebagai pemain baru, Kopdit Pintu Air di Kutai Timur tentu juga menyiapkan strategi jitu menghadapi kandala medan yang berat serta jangkauan pelayanan darat yang tidak mudah.

Tekadnya untuk sukses bersama KSP Pintu Air memaksa Anggreni menjadi sosok yang kuat dan tangguh menghadapi badai. Jarak pelayanan anggota aktif antara Kota Samarinda dan Sengata di Kutai Timur sekitar 4 jam perjalanan menjadi bagian dari “teman harian” nya.

Anggreni Nurak. Foto : Ist

Usai ditinggal tugas oleh Pengurus Pusat Vinsensius Deo, Ia terus tampil sebagai sosok “wanita baja” yang nekad berjuang sendirian melayani ratusan orang anggota yang telah bergabung saat itu. Sebagai perintis, Anggraeni hanya didampingi seorang staf AO (Account Offiecer) di lapangan meski distribusi tugas dan jarak kerja mereka berjauhan.

“Staf AO ini seorang pria dan kami tugas berjauhan. Kurang lebih 4 jam perjalanan. Melalui Handphone, kami bisa berkomunikasi dan koordinasi lancar tapi jarak kami sangat jauh dan dapat bertemu 2 minggu sekali untuk mematangkan laporan administrasi. Rasanya lelah tapi sangat menyenangkan  tantangan ini bagi saya,” ujarnya optimis

Selain tantangan sesama koperasi, jarak dan medan yang sulit, keterbatasan dukungan energi listrik menjadi kandala yang tidak sedikit dalam memacu kinerja manajemen dan aktivitas kantoran.

“Ada beberapa wilayah dan keompok pelayanan kita jauh dari kota dan listrikya hanya menyala dari jam 18.00 – 21.00. Artinya kandala listrik dan jaringan telekomunikasi jadi pelengkap lara dikala komunikasi dan pelaporan administrasi makin menggunung,” ungkapnya

Meski demikian, selaku koordinator dan perintis Calon Cabang Kalimantan Timur, Anggreni giat berkoordinasi dua arah dengan seorang stafnya. Dua kota yang berjarak ratusan kilometer itu seakan pendek terhubung oleh jaringan telekomunikasi, saling berkoordinasi guna melaporkan progres harian yang dikerjakan “secara rangkap” baik sebagai tenaga administrasi, keuangan hingga penagihan lapangan untuk selanjutnya dilaporkan ke Kantor Cabang Paga di Maumere yang selama ini menjadi  Cabang Pendamping untuk rintisan Kalimantan Timur.

Memang keris terbaik ditempah dari barah api yang memuncak. Demikian juga semua kesulitan kerja lapangan telah membentuk Anggreaini menjadi seorang wanita petarung sejati

Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air, Yakobus Jano dengan latar foto Kantor Pusat Kopdit Pintu Air di Dusun Rotat, Desa Ladogahar, Kec.Nita, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur. Foto : Majalah Fortuna

Siap Dinaikan Menjadi Kantor Cabang Penuh

Ada adigum “proses yang benar tidak menghianati hasilnya”. Begitu pun perjuangan panjang yang dilakukan Anggreni bersama Vinsen Deo diawal dan dukungan seorang staf AO telah menolong ratusan orang Kalimantan Timur mendapat pelayanan paripurna dari Kopdit Pintu Air.

Setelah berjibaku sejak tahun 2018 maka saat ini anggota yang sudah bergabung mencapai 600 orang dengan total pinjaman yang beredar sekitar Rp2,5 miliar.

Adapun profil anggota di calon cabang Sengata didominasi para karyawan perusahaan sawit, karyawan tambang batubara, wiraswasta UMKM. Sebagian kecil anggota bekerja sebagai ASN; mereka adalah warga perantau dan juga penduduk asli setempat.

Meski nampak berkembang, Anggreni mengaku dari sisi timeline 2 tahun berkarya, progres calon cabang Pintu Air Air di Kaltim belum melaju kencang dan masih perlu dukungan tambahan personil manajemen, komite dan lainnya.

Saat ini Anggreni memimpin manajemen dibantu seorang staf AO dan Yulius Nong Plea selaku Pengurus Komite. Ia mengaku terus mencoba untuk melengkapi komposisi pengurus komite yang melibatkan orang lokal serta berkoordinasi dengan Kantor Pusat KSP Kopdit Pintu Air di Rotat, Maumere untuk mendapatkan tambahan personil kantor dan tenaga lapangan.

“Kita terus lakukan pelayanan dan matangkan persiapan sebelum ada rencana untuk nanti dalam beberapa bulan kedepan Cabang Pembantu di Kota Sengata Kutai Timur ini dinaikan statusnya menjadi Kantor Cabang penuh,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua Pengurus KSP Kopdit Pintu Air Yakobus Jano belum lama ini di Maumere mengatakan, Cabang Sengata Kutai Timur menjadi satu dari 6 calon cabang yang akan diresmikan menjadi cabang penuh bersama dengan Cabang Dompu di Propinsi NTB, Cabang Motaain di Belu, Cabang Kolbano di Kabupaten TTS, serta Cabang Nangablo dan Alok Timur di Kabupaten Sikka.

“Target kita ada 6 calon cabang yang akan kita resmikan tahun 2020. Dengan demikian KSP Kopdit Pintu Air nantinya memiliki 58 Kantor Cabang yang tersebar di 7 Provinsi di Indonesia,” ungkap Jano. (tim/42na)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: