“Bagus, visual dan sangat komunikatif. Ada kesan edukasi serta muatan promosi wisatanya lebih kuat”
Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk membumikan industry pariwisata dan ekonomi kreatif di provins Nusa Tenggara Timur.
Salah satu langkah nyata yakni mengelar Lomba Mural di Komples Kantor Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi NTT yang beralamat di Jalan Frans Seda, Kota Kupang
Kegiatan yang dipadukan dengan peresmian Tembarin’Café yang dimotori Ultras Victory itu dihadiri oleh Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT Zeth Sony Libing yang diwakili oleh Kabid Ekraf Johny Lie Rohi, Kepala Dinas Kehutanan NTT B.Siagian dan Pembina Ultras Victory, Boby FanggidaE
Hadir juga Ketua Komite Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Aloysius Bria, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Endang Lerick, Ketua Ultras Victory Nyongki Asadoma, Ibu Aletha dari Tambaring’s Café dari dan berbagai pelaku usaha Ekraf
Adapun mural adalah cara menggambar atau melukis diatas media dinding, tembok atau permukaan luas yang bersifat permanen
Untuk lomba mural kali ini peserta menyasar tembok pagar disisi Timur kantor Dinas Pariwisata NTT yang menjadi pintu masuk ke Tambaring’s Café dari Jalan Frans Seda di Kota Kupang.
Lomba diikuti 8 peserta dengan mengangkat tema pariwisata sebagai point penting dalam pembuatan mural berisikan promosi destinasi-destinasi pariwisata NTT.
Ada Pantai Nemberala, Ume Kbubu TTS, Raja H.R.Koroh Kabupaten Kupang, Danau Kelimutu Ende, Gong Perdamaian Kota Kupang, kampung adat Pra Ijing Sumba Barat, kampung adat Takpala Alor, Sasando Rote, orang Jingitiu Sabu Raijua, serta aneka tenun ikat NTT dan pulau Padar, Manggarai Barat
Tampil sebagai Juri adalah seniman senior George Eman, Yoan dan Ronald. Ketiga Juri mengaku bangga ketika diminta menjadi penilai dalam kegiatan tersebut
Ketua Dewan Juri George Eman menilai 8 karya mural yang dihasilkan peserta saat itu sangat bagus, spektakuer dan kreatif sehingga menyulitkan juri untuk memberi nilai
“Bagus, visual dan sangat komunikatif. Ada kesan edukasi serta muatan promosi wisatanya lebih kuat. Saya bangga karya teman-teman. Tempatnya juga strategis karena langsung memberi gambaran tentang potensi destinasi wisata kita apalagi bersebelahan dengan Tambarin’s Cafe,” ujar George saat mengumukan Juara Lomba Mural pada Jumat, (27/8).
Selama ini katanya, mural cenderung berisi pesan kritik sosial terhadap berbagai peristiwa atau kinerja pemerintah. Namun kali ini karya mural yang dihasilkan peserta sangat tepat karena mempromosikan pariwisata NTT
Penempatan mural itu juga kata George menjadi lebih keren karena dilengkapi dengan café yang memasarkan aneka potensi ekraf daerah; ada ngopi, nongkrong sambil mendengarkan live music.
Nah setelah menilai dengan standar yang ada maka Juri memutuskan juara III yakni lukisan mural tentang Sasando (Rote Ndao) dengan nilai 910, Juara II berisikan mural Raja H.R. Koroh dari Kabupaten Kupang dengan nilai 930 dan juara I yakni mural rumah adat Takpala Alor dengan nilai 1000
Salah seorang peserta lomba mural Rumah Adat Takpala Alor mengaku memilih rumah adat tersebut karena kesan budayanya kuat, popular dan sangat eksotik. Mural itu dikerjakan bersama teman-teman Tim dan bukan mewakili komunitas
Sementara juara II dari Komunitas SeribuDuaribu yang memilih melukis mural wajah H.R.Koroh dan rumah adatnya karena sosok tersebut merupakan tokoh pejuang yang heroik dan cinta budaya dari Kabupaten Kupang.
Kabid Ekraf Dinas Pariwisata NTT, Johni Lie Rohi mengaku sangat bangga dan memberi apresiasi karena banyak seniman terlibat dalam event kali ini meski kegiatannya dadakan mengisi PPKM IV dalam ketiadaan anggaran ditengah pandemic covid-19
Baginya lomba mural tersebut adalah bagian dari bagaimana pemerintah menyiapkan panggung untuk mengekspresikan kreativitas orang muda dalam membidik ekonomi kreatif sebagai pilihan yang harus digerakan dimasa- masa sulit seperti ini
“Tantangan terberat kita hari ini adalah jiwa kewirausahaan pemuda. Melalui kegiatan seperti ini banyak orang mudah mendapatkan ruang ekspresi seni khusunya dibidang pariwisata yang diharapkan dapat menjadi karya yang bernilai ekonomi,”ujarnya
Lomba tersebut juga katanya sejalan dengan niat pemerintah khususnya Kadis Pariwisata NTT untuk mempercantik kantor dan menjadikan Dinas Parekraf sebagai pusat ekonomi kreatif bagi para pelaku usaha.
Untuk itulah Johni menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas karya kreatif para seniman juga partisipasi Ultras Victory yang telah menghadirkan Tambarings’Cafe yang standar dan memasarkan aneka produk lokal NTT khususnya kopi, teh kelor, produk ekraf lainnya di kawasan kantor tersebut
Acar tersebut berakhir dengan peresmian Tambarings’ (Tampa Baomong Ringan) Café yang dipelopori oleh Ultras Victory. Kadis Kehutanan NTT, B.Siagian didaulat meresmikan café tersebut didampingi Bobby FanggidaE, Johni Lie Rohi, Aloysius Bria dan Endang Lerick. (Tim/42na)