Fortuna

Anggota DPRD NTT Christian Widodo Minta Pemkot Pasang Lampu Jalan di Jalur 40 Kupang

dr. Christian Widodo . Foto : dok.Fortuna

KUPANG, fortuna.press – Anggota DPRD Provinsi NTT Daerah Pemilihan Kota Kupang, dr.Christian Widodo meminta pemerintah Kota Kupang segera memasang lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) di kawasan jalur 40 Kota Kupang yang menghubungkan kelurahan Penfui – BTN –  Bello-Sikumana- Manulai hingga Bolok.

Pasalnya dengan minimnya lampu jalan di kawasan strategis baru di Kota Kupang tersebut maka dapat menimbulkan berbagai persoalan dan kerawanan sosial bagi warga yang melintas.

Demikian dikatakan Dokter Christian Widodo kepada www.fortuna.press terkait berbagai sering terjadinya gangguan Kamtibmas dan kecelakaan yang konon terjadi di kawasan tersebut pada malam hari.

Menurutnya Penerangan Jalan Umum (PJU) merupakan fasilitas publik yang sangat penting bagi masyarakat. Tanpa penerangan yang baik bisa terjadi tindakan kriminalitas seperti begal, pecurian, perampokan dll.

Dampak lainnya yakni sering terjadi kecelakaan lalu lintas karena orang, pedagang, atau pesepeda yang melintas tidak terlihat, jarak pandang pengguna jalan terbatas sehingga menyebabkan tabrakan antar pelintas.

“Oleh karenanya saya berharap Pemerintah Kota lewat Dinas PUPR bekerja sama dengan Dishub dan PLN utk memperhatikan PJU ini terkhusus di jalur 40 dan jalur sikumana-BTN-Jembatan Petuk-penfui,”ujar Anggota Fraksi Gabunga DPRD NTT dari partai PSI tersebut.

Menurutnya, akhir-akhir ini banyak terjadi kasus kecelakaan lalu lintas bahkan minggu lalu ada korban meninggal karena kecelakaan lalu lintas, belum lagi sampah yang dibuang sembarangan saat malam hari karena gelap.

“Dari hasil pengamatan kami contohnya Jembatan petuk 2 hanya terpasang 4 titik lampu, sementara di jembatan petuk 1 memang ada beberapa titik lampu tapi tidak menyala sudah hampir 2 tahun ini dan tidak terurus, semoga ini bisa menjadi perhatian pemerintah Kota Kupang,”pintanya.

Adapun otoritas pemasangan lampu jalan di jalur Penfui-  Kolhua- Sikumana hingga Manulai dan Bolok selama ini sering terjadi lempar tanggungjawab antara kewenangan Pemkot Kupang melalui UPT Lampu Dinas PUPR dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN)  X Kupang

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN)  X Kupang, Agustinus Junianto mengatakan pihaknya belum mempunyai program untuk menambah pemasangan lampu penerangan jalan di kawasan jalur 40.

Dia berharap kedepan fasilitas penerangan dijalur jalan utama yang dikerjakan BPJN dikawasan tersebut diperhatikan untuk mendukung aktivitas masyarakat Kota Kupang dan sekitarnya.

“Soal Penerangan di Jalur 40 belum ada penambahan atau pemasangan tambahan penerangan jalan. Kedepan nanti kita perhatikan,” ujarnya singkat kepada fortuna.press, belum lama ini.

Sementara Plt. Kepala Dinas PUPR KotaKupang, Maxi Dethan mengatakan pihaknya akan berkomunikasi dengan  BPJN untuk mencari solusi bersama sehingga wilayah tersebut bisa terang pada malam hari.

“Lokasi dimaksud akan jadi perhatian kita. Kami  coba komunikasi dengan pihak BPJN untuk bersama mencari solusinya karena dilokasi itu kalau tidak salah lampu Solar Chell milik Balai sudah dipasang, “ujar Maxi melalui Kepala UPT Lampu Elvis Galoni.

Dijelaskan Elvis Galoni, saat ini UPT Lampu Dinas PUPR Kota Kupang sudah tidak memiliki stok untuk pemeliharaan Solarchell sehingga untuk mengatasi penerangan di jalur 40 diupayakan pengalihan ke jaringan listrik, kalau dilokasi dimaksud tersedia jaringan listrik PLN.

Elvis mengatakan pihaknya segera berkoordinasi dengan tim teknis guna mengecek lokasi dan mencari solusi bersama demi kenyamanan dan kelancaran aktivitas warga kota Kupang yang melintas di kawasan jalur 40 dan sekitarnya.

Kawasan Jembatan Petuk yang selalu indah dandipadati pengunjung disiang dan sore hari tapi seram di malam hari karena gelap tanpa lampu penerangan jalan umum. Foto ; Fortuna

Jangan Ada Aksi Lempar Tanggungjawab

Pantauan fortuna.press, hanya ada kurang lebih 27 mata lampu yang dipasang secara “suka-suka” dijalur 40 mulai Alak, Manulai, pertigaan Sikumana hingga BTN Kolhua dan Jembatan Petuk- Penfui.

Bahkan kawasan yang kini paling ramai Sikumana- BTN- Jembatan Petuk terpantau gelap dan tak terurus meski Jembatan Petuk menjadi salah satu Ikon wisata di Kota Kupang yang sering menjadi pusat keramaian dan titik kumpul bagi warga di sore dan malam hari.

Dikawasan jembatan Petuk II misalnya, hanya terpasang 3 titik lampu terpusat di ujung jembatan. Itupun karena ada warga yang membuka usaha kuliner kecil “ditengah-tengah jalur” yang mestinya tidak diperbolehkan oleh aturan karena masuk daerah milik jalan.

Sementara di jembatan Petuk I yang gemerlap dengan lampu hias disisi kiri kanan jembatan itu hanya menyala sekitar 3 bulan saat jembatan itu diresmikan penggunaanya dan sudah lebih dari 2 tahun ini gelap alias tak terurus. Beberapa tiang lampu solar cell yang dipasang ditengah lajur jembatan yang patah akibat badai seroja 1,5 tahun lalu hingga kini dibiarkan merana dan gelap. Akibatnya kecelakaan lalu lintas pun terjadi diatas jembatan itu dan menimbulkan korban nyawa pekan kemarin.

Charles Banamtuan, salah seorang warga kelurahan Kolhua meminta pemerintah untuk lebih cepat memasang lampu penerbangan jalan umum dikawasan jemabtan Petuk dan sepanjang jalur 40. Alasannya kawasan itu sudah jadi pilihan warga untuk bepergian siang maupun malam.

Selain dapat mengurai kemacetan lalu lintas dijalan protokol menuju bandara, rute jalur 40 itu juga dianggap jadi alternative terbaik bagi warga yang ingin bepergian ke bandara El Tari dan pelabuhan Bolok –Tenau.

Menurutnya, urusan  pemasangan titik lampu jalan di kota juga jangan ada diskriminasi apalagi hanya karena beda kewenangan pemerintah di setiap tingkatan. Informasi yang didapat juga proyek pemasangan lampu disinyalir syarat kepentingan politik oknum-oknum DPRD Kota Kupang.

Dia menduga ada kesan jata-jatahan dari para oknum anggota DPRD Kota Kupang dan Pemkot Kupang dalam konteks pemasangan titik lampu dijalur jalan umum maupun jalan-jalan kelurahan atau linkungan.

Hal ini karena jalur 40 adalah wilayah kota Kupang yang kini jadi alternative strategis bagi warga yang wajib diperhatikan sama seperti wilayah yang lain dipedalaman Fatukoa, Bello, Alak, Penfui dan sekitarnya. (tim/42na)

Kantor Pusat Kopdit Pintu Air. Foto : Fortuna

%d blogger menyukai ini: