Monday, November 10, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Warga Minta Pelayanan Bemo di Terminal Bello Kota Kupang Jangan “Senin Kamis”

    Puluhan Angkutan Kota “Bemo” hilir mudik di terminal Bello, Selasa 8 Juli 2025 siang. Foto : Fortuna

    KUPANG, fortuna.press – Terhitung Senin, 7 Juli 2025, warga kelurahan Bello “dihebohkan” dengan ramainya arus lalu lintas angkutan umum “bemo” dari berbagai rute dengan tujuan ke terminal Bello, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

    Hal ini berkaitan dengan kebijakan tegas Walikota Kupang dr. Christian Widodo dan Wakil Walikota Serena Francis yang ingin pangusaha jasa angkutan umum tertib melayani warga kota Kupang sesuai izin trayek yang diberikan Pemkot Kupang termasuk untuk trayek masuk di terminal Bello.

    Pantauan fortuna.press, puluhan “bemo” yang selama ini melayani penumpang hanya sampai di jalur 40 Sikumana seakan “dipaksa” menuntaskan rute hingga memasuki terminal Bello. Trayek ini sekian tahun terpantau sepi dan terminalnya pun nyaris mubazir meski izin trayek semua angkota line 1, 2, 5 dan 7 wajib menyinggahi terminal Bello.

    Warga kelurahan Bello dan sekitarnya menanggapi beragam penertiban trayek oleh Pemkot Kupang yang terkesan musiman ini. Pasalnya sudah puluhan tahun fasilitas umum (fasum) terminal Bello dibangun tetapi sebagian warga harus membayar ongkos tambahan untuk lanjutan dari jalur 40 Sikumana ke Bello.

    “Kita senang dengan kebijakan Bapak Walikota Kupang. Mudahan jangan Senin-Kamis, ada petugas sopir taat, tetapi ketika tidak ada petugas mereka tetap putar balik bemo di jalur 40. Kasian kita kalau mau ke Bello harus bayar ojek Rp 5000 sampai Rp 10.000, lebih mahal lagi, padahal aturan tarifnya hanya Rp 5000 sekali numpang turun di terminal Bello,” ujar mama Nahas salah seorang warga Bello.

    Dia berharap Pemerintah Kota Kupang benar- benar menegakan aturan dan menertibkan para sopir bemo sehingga mereka wajib menurunkan penumpang sampai di terminal Bello.

    Permintaan lain disampaikan warga lainnya Tanus. Menurut Tanus sebaiknya lokasi “putar balik” Bemo di jalur 40 itu ditutup rapat sehingga tidak memberikan peluang bagi sopir untuk memutar kendaraanya karena disitulah sumber kemacetan pada pagi dan sore hari.

    “Tutup atau palang saja tempat putar bemo di jalur 40 sehingga tidak beri cela para sopir untuk memutar baik kendaraannya dan langsung putar di terminal Bello. Jangan  buat macet di jalur 40,” kata Tanus.

    Tanggapan lain disampaikan John warga terminal Bello. Dia meminta Pemkot Kupang untuk tegas terhadap sopir mobil pickup dari arah Baun yang memuat penumpang dan barang langsung ke pasar Naikoten. Mereka harus ganti kendaraan di terminal Bello dan tidak lalu membuat terminal bayangan di pasar Inpres Naikoten.

    Dengan mobil pickup menurunkan penunpang di terminal Bello maka ada kepastian juga dari Bemo yang singgah di terminal untuk mengangkut penumpang lanjutan ke Kota.

    “Jadi selama ini sama-sama salah. Bemo mau naik terminal mengeluh tak ada penumpang. Sisi lain oto pickup muat penumpang dan barang dari Baun dizinkan masuk kota. Solusinya tertibkan dan sama-sama bagi rezeki dan warga tetap diuntungkan, “kata John.

    Dikatakan saat ini penduduk kelurahan Bello–calon penumpang Bemo juga sudah mulai padat seiring dengan hadirnya ribuan unit perumahan baru didepan terminal selain ada rumah sakit Carolus Borromeus, sekolah SMAN 6, SMPN 12 dan SMP Kristen Generasi Unggul yang memang membutuhkan layanan fasilitas angkutan umum dari Kupang-Sikumana ke Bello,PP.

    Pandangan lain disampaikan Om Sis, seorang petani hortikultura di Desa Bermark. Dia merasa terbantu dengan diaktifnya terminal Bello karena bisa mempermudah akses mereka untuk berjualan hasil pertanian ke kota Kupang.

    “Ini baru benar kae,,karna selama ini terminal belo dibangun tidak ada manfaatx. Saya sangat senang kalau semua bemo dalam kota masuk ke terminal Belo…bisa membantu para petani dari Baun,Oben,Besmarak,Tunfeu untuk membawa hasil-hasil kebun ke pasar,karena selama ini petani sangat sulit untuk transportasi ke pasar,” ujarnya Om Sis dengan lugas

    Sementara Noken, salah satu sopir mobil pickup jurusan Kupang- Baun mengaku kewalahan harus menurunkan barang dan penumpang di terminal Bello tetapi selama ini tidak ada angkutan lanjutan ke kota Kupang.

    Baginya kalau ada penertiban di terminal Bello pihaknya siap menyesuaikan untuk menurunkan penumpang dari Baun di terminal tetapi khusus penunpang yang membawa jualan seperti sayuran, ubi-ubian jagung, kelapa dan lainnnya bisa diizinkan langsung diturunkan di pasar Inpres.

    Berbagi Rezeki, Puluhan kendaraan Pickup menurukan penumpang yang ke hendak ke kota dan menaikan penumpang tujuan Baun dan sekitarnya. Foto : Fortuna

    Tetap Diaktifkan, Ada Dampak Ekonomi

    Untuk diketahui, penertiban trayek angkutan umum Kupang – Bello ini dipantau langsung sejumlah aparat dari Dinas Perhubungan Kota Kupang dan beberapa personil Polisi dan Polresta Kupang. Puluhan bemo yang melayani trayek ini diarahkan harus masuk terminal Bello.

    Sejumlah sopir bemo nampak bersungut- sungut namun tak berani melawan karena reziko terburuknya izin trayek dicabut.

    Bahkan para sopir nakal yang sengaja memutar balik angkotnya di jalur 40 atau hanya berjalan separuh langsung kena sanksi berupa teguran hingga panahanan surat-surat kendaraan.

    Petugas Dinas Perhubungan Kota Kupang Wempi Mandola ditemui fortuna.press, Selasa, 8 Juli 2025 siang di terminal Bello menegaskan pemerintah Kota Kupang terus berupaya memberikan layanan moda transportasi umum yang baik bagi warga termasuk di Kelurahan Bello dan sekitarnya sekaligus menegakan aturan Perwali No.23 tahun 2023.

    Penertiban trayek Kupang- Bello ini sudah berjalan 2 hari dari jadwal 2 minggu yang direncanakan dan akan terus dievaluasi untuk diaktifkan kedepan dengan penempatan personil-personil dinas perhubungan di terminal Bello setiap hari.

    Dijelaskan dari sekitar 60 unit angkutan kota yang mendapatkan izin trayek dari Dishub Kota untuk masuk terminal Bello, saat ini ada 36 unit bemo yang masih beroperasi aktif melayani penumpang.

    Dia juga menghimbau kepada warga untuk turut mengawasi ulah sopir nakal dan melaporkan kepada dinas terutama terkait penerapan tarif yang bisa saja semena-mena. Dikatakan tarif angkutan kota hingga terminal Bello tetap berlaku sama yakni Dewasa Rp 5000/orang dan pelajar mahasiswa Rp 3000/orang.

    Wempi yang saat itu ditemani Nar Seran dan Sugi menyatakan dengan penertiban rute trayek ini maka terminal Bello bisa lebih dinamis, ramai dan membawa dampak tumbuhnya usaha ekonomi dan UMKM baru bagi warga disekitar terminal.

    “Kemarin ada yang datang minta buka usaha warung dan jualan kecil-kecilan diareal terminal, kita bisa diskusikan karena inilah geliat ekonomi bisa tumbuh ketika ada keramaian,” ujarnya

    Dikatakan selain terminal Bello, pihak Dishub Kota Kupang juga akan menertibkan penyimpang trayek di wilayah Penfui- Baumata juga di areal Baemopu Kelurahan Lasiana dan sejumlah titik di Kota Kupang.

    Petugas Dinas Perhubungan terus memantau proses mutasi penumpang dari Pickup dari luar kota ke Angkutan Kota di terminal Bello. Foto : Fortuna

    Untuk diketahui, terminal Bello adalah salah satu fasilitas umum yang dibangun pemerintah Kota Kupang untuk melayani akses dan mobilisasi warga pengguna jasa transportasi umum dari arah Bismarak, Baun dan daerah sekitarnya di Kabupaten Kupang yang masuk hendak ke kota Kupang melalui pintu masuk Kelurahan Bello dan sebaliknya.

    Ada beberapa fasiltias yang telah dibangun di terminal Bello yakni 2 ruang tunggu terbuka, satu unit gedung pengecekan rutin (uji KIR kendaraan) dan satu unit pos pemantau, MCK umum serta halaman parkiran yang begitu luas.

    Selama ini warga kabupaten Kupang menggunakan jasa mobil pickup dari luar kota langsung menuju kota Kupang dengan menjadikan pasar Inpres Naikoten sebagai terminal bayangkan. Umumnya penumpang dari desa langsung masuk kota tanpa menyinggahi terminal Bello dengan alasan ketiadaan angkutan kota lanjutan.

    Sementara pengusaha angkot di Kota Kupang enggan mengarahkan angkotnya ke terminal Bello dengan alasan ketiadaan penumpang karena penyimpangan yang dilakukan mobil pickup.

    Dengan adanya penertiban dan aktivasi pemanfaatan terminal Bello ini maka dapat dipastikan meningkatan aksesibiltas orang, barang dan jasa tetapi juga masyarakat mendapatkan manfaat layanan transportasi yang murah dan memadai. (tim/42na)

    Latest Posts

    spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.